JAKARTA - Pasar otomotif Eropa makin panas persaingannya dengan kehadiran Changan Auto. Pabrikan asal China tersebut menyiapkan langkah ekspansi besar-besaran dengan deretan mobil listrik baru dalam dua tahun ke depan.
Strategi tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Desain Global Changan Klaus Zyciora, yang menjelaskan bahwa perusahaan mengusung pendekatan multi merek. Ketika banyak produsen bertahan dengan satu identitas merek, Changan justru memperkuat posisinya melalui sejumlah divisi khusus.
Di antaranya Avatr yang berfokus pada kendaraan listrik premium, serta Nevo yang menawarkan lini produk lebih luas, mulai dari mobil penumpang kecil hingga SUV. Zyciora menyebut Changan akan menguji pasar dengan konsumen yang menentukan model paling kompetitif.
Namun, ia memastikan bahwa banyak produk baru yang telah disiapkan dan segera hadir. Langkah ekspansi ini dipertegas melalui pengumuman pada Maret lalu, ketika Changan menyatakan akan masuk ke sepuluh pasar Eropa sekaligus tahun ini.
SUV listrik Deepal S07 telah lebih dulu meluncur, disusul model lebih kecil, Deepal 05 EV, yang dijadwalkan hadir awal tahun depan. Jika minat pasar cukup kuat, Changan juga siap membawa model hybrid dan plug-in hybrid di bawah merek utama perusahaan.
Mereka bahkan menimbang peluang untuk memperluas bisnis ke segmen kendaraan komersial ringan di Eropa, sebagaimana dilansir Arena EV, Selasa, 9 Desember. Isu seputar kendaraan listrik jarak jauh atau extended-range EV (EREV) turut menjadi bagian dari strategi Changan.
Teknologi ini mengandalkan mesin bensin kecil sebagai generator untuk mengisi daya baterai, bukan untuk menggerakkan roda. Di Eropa, diskusi mengenai legalitas EREV masih berlangsung, menyusul permintaan industri otomotif dan pemerintah Jerman agar Komisi Eropa merestui teknologi tersebut selama masa transisi menuju elektrifikasi penuh.
Changan menegaskan bahwa teknologi EREV untuk lini Deepal, Avatr, dan Nevo sudah siap. Jika disetujui regulator, Changan dapat segera merilis model-model tersebut, menawarkan solusi bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa kekhawatiran soal jarak tempuh.
Ekspansi Changan ke Eropa tidak semata mengejar volume penjualan. Untuk menghindari tarif baru Uni Eropa, perusahaan berencana membangun fasilitas produksi langsung di benua itu.
Langkah ini bukan hanya menghindari beban biaya impor, tetapi juga menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap pasar lokal, sekaligus memperkuat daya saing mereka. Changan kini bergabung dengan deretan produsen China lain yang agresif menanamkan pengaruh di Eropa.
Selain BYD sebagai pemain terbesar, ada pula Chery serta produsen kendaraan listrik yang berkembang pesat seperti XPeng dan Zeekr. Kompetisi semakin ketat, dan konsumen Eropa akan memiliki lebih banyak pilihan kendaraan listrik dari sebelumnya.


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F26%2Ff685424fcb767297cd33cef7e9e4ea55-20251210_154442.jpg)

