YOGYAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2025 di puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025. Secara nasional, skor mengalami peningkatan menjadi 72,32 dari tahun lalu.
“Skornya memang meningkat, ada sekitar 0,9 dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Setyo dalam pidatonya di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa, 9 Desember.
Adapun pada tahun lalu, skor SPI berada di angka 71,53. Meski begitu, Setyo bilang, peningkatan ini masih belum cukup.
“Secara rata-rata skor ini masih rentan,” tegas mantan Direktur Penyidikan KPK tersebut.
Kondisi ini, Setyo bilang, tak boleh hanya dimaknai sebagai angka semata. “Tapi menunjukan bahwa perilaku korupsi di masing-masing itu masih ada,” ujar dia.
Sehingga, Setyo mengajak semua kementerian/lembaga untuk melakukan perbaikan. “Kalau mau detail bapak, ibu bisa menugaskan inspektoratnya untuk hadir bersama dengan Kedeputian Pencegahan dan Monitoring nanti dibedah. Di bagian apa yang risiko integritasnya masih rendah,” jelasnya.
Selain itu, kementerian/lembaga juga bisa mengetahui potensi kerawanan terhadap suap dan gratifikasi maupun korupsi lainnya.
“Semua bisa dilihat, semua bisa diukur, dan ini kami lakukan angka ini secara jujur. Tidak ada kemudian bisa diupgrade,” ungkap Setyo.
Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Aminuddin mengatakan SPI dilaksanakan pada periode 1 Agustus-31 Oktober 2025. Ada 657 instansi kementerian, lembaga, BUMN, serta pemerintah daerah yang disertakan dalam kegiatan ini.
“Partisipasinya melibatkan berbagai perspektif, mulai dari internal instansi, pengguna layanan, hingga para ahli dan pemangku kepentingan dengan total responden mencapai 837.693 orang,” pungkas Aminuddin.



