FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — PSM Makassar bisa dikatakan mengalamai perubahan besar dalam waktu yang singkat.
Semua perubahan ini berawal dari kedatangan sang pelatih Tomas Trucha yang menggantikan pelatih sebelumnya Bernardo Tavares.
Perubahan signifikan itu begitu nyata terlihat khususnya dalam gaya permainan yang ditampilkan setiap laganya.
Tim berjuluk Juku Eja meninggalkan era compact defence dan serangan balik cepat ala Bernardo Tavares.
Kini dengan pelatih asal Republik Ceko itu, gaya permainan Savio Roberto Cs kin beralih ke ball progresif.
Dalam pendekatan baru ini, serangan dibangun dari bawah bahkan dimulai dari penjaga gawang.
Penguasaan bola jadi fokus utama dengan umpan-umpan pendek di lini tengah.
PSM juga tidak lagi langsung diumpan jauh ke depan. Akurasi umpan pun jadi tuntutan utama, karena satu kesalahan bisa berujung bahaya.
Salah satu laga yang memperlihatkan gaya main ini dengan jelas adalah laga melawan Persebaya.
Dimana salah umpan di area sendiri beberapa kali membuat PSM kelabakan menghadapi tekanan Bajul Ijo.
Laga pun berakhir imbang 1-1 di Stadion BJ Habibie, Sabtu (6/12/2025).
Hasil imbang membuat Tomas Trucha menilai masih ada celah yang perlu dibenahi, khususnya akurasi umpan dan ketenangan saat ditekan.
Ia menyebut semuanya kembali pada filosofi bermain. Dua pilihan long ball dan duel bola kedua, atau sepak bola modern dengan organisasi dari bawah.
“Kalau mau long ball, ya tinggal suruh kiper lempar jauh terus. Tapi saya percaya kita bisa memainkan sepak bola modern ini,” kata Trucha.
Ia tetap yakin para pemainnya masih membangun serangan dari bawah, hanya saja harus lebih sabar dan tidak terburu-buru ketika mendapat tekanan.
Pertanyaan kini muncul, apakah di paruh kemudian musim Super League 2025/2026 ada perubahan gaya main atau tetap mempertahankan yang sebelumnya?
(Erfyansyah/fajar)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456320/original/086891100_1766840102-1.jpg)



