Diiming-imingi Gaji Rp9 Juta, Jadi Alasan Sembilan Pekerja Migran Indonesia Nekat Terbang ke Kamboja

idxchannel.com
21 jam lalu
Cover Berita

Setelah sampai di Bandara Internasional Phnom Penh Kamboja para PMI dijemput untuk menuju mess.

Diiming-imingi Gaji Rp9 Juta, Jadi Alasan Sembilan Pekerja Migran Indonesia Nekat Terbang ke Kamboja

IDXChannel - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memulangkan sembilan pekerja migran Indonesia (PMI) ke tanah air. Para PMI menjadi korban TPPO setelah diiming-imingi pekerjaan menjadi operator komputer dengan gaji Rp9 juta per bulan di Kamboja.

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri, Brigjen Moh. Irhamni mengungkapkan, para koordinator TPPO mencari PMI ke sejumlah wilayah di tanah air. Mereka mencari warga yang punya minat bekerja di luar negeri.

Baca Juga:
Thailand Bombardir Kota Kasino di Kamboja

"Dia mencari orang-orang yang mau bekerja di luar negeri khususnya Kamboja. Kemudian dia dibiayai berangkat ke sana, paspornya, kemudian tiketnya, semua ditanggung oleh yang pencari tadi," kata Irhamni, Sabtu (27/12/2025).

Setelah sampai di Bandara Internasional Phnom Penh Kamboja, kata dia, para PMI dijemput untuk menuju mess. Di sana, PMI dijanjikan pekerjaan sebagai operator komputer.

Baca Juga:
Setengah Juta Orang Mengungsi Imbas Pertempuran Baru Thailand-Kamboja

"Sedangkan mereka sendiri kan tidak tahu, mau bekerja apa? Hanya dijawab operator komputer tadi. Tidak tahu seperti apa yang harus dia kerjakan di sana, demikian sesuai keterangan yang bersangkutan," kata Irhamni.

Baca Juga:
Ekonomi Kamboja Diprediksi Melambat Tajam Imbas Konflik dengan Thailand

Irhamni mengatakan, salah satu pasutri yang menjadi korban TPPO pun mengaku diiming-imingi gaji Rp9 juta per bulan.

"Salah satunya adalah korban dan bersama suaminya diiming-imingi oleh seseorang yang mengaku sebagai operator di sana untuk bekerja di perusahaan dengan dijanjikan gaji Rp9 juta per bulan," kata Irhamni.

Baca Juga:
Jet Tempur Thailand Bombardir Pusat Judi Online Kamboja

Namun, kata dia, PMI dipekerjakan sebagai admin judi online (judol) hingga scammer. Bahkan, Irhamni menyebut, para PMI korban TPPO itu disiksa oleh operatir bila tak mencapai target.

"Ternyata mereka bekerja di online scam ataupun di judi online, tetapi rata-rata sebagian besar 90 persen adalah yang bermasalah ini di online scam. Mereka tidak sesuai target yang ditargetkan oleh bosnya, makanya dia diberikan sanksi," kata Irhamni.

"Dari mulai teringan dia push up, kemudian sit up, kemudian lari di lapangan selama 300 kali di lapangan futsal," kata dia.

(Nur Ichsan Yuniarto)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Prabowo Terima Laporan Bos Danantara Soal Pembangunan 15.000 Hunian Tetap Bencana Sumatra
• 13 jam lalubisnis.com
thumb
Rachmat Irianto Ingin Mengobati Rasa Malu dengan Mengalahkan Persijap
• 3 jam lalumedcom.id
thumb
Kapolres Banjar Imbau Jamaah Haul Guru Sekumpul Tidak Terobos Banjir, Lalu Lintas Padat Jelang Puncak Acara
• 18 jam lalupantau.com
thumb
Kampanye Keselamatan Laut, Nelayan Manado Dapat Bantuan Life Vest
• 55 menit lalumediaindonesia.com
thumb
Somalia Murka, Tuntut Israel Batalkan Pengakuan atas Somaliland
• 2 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.