Waspada! Tekanan Angin Ban Mobil Terlalu Keras Bisa Picu Risiko Berbahaya

viva.co.id
20 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Menjaga tekanan angin ban mobil adalah salah satu hal sederhana yang sering diabaikan pemilik kendaraan, padahal dampaknya sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara. Banyak pengemudi berpikir “lebih banyak angin berarti ban lebih tahan lama”, tetapi kenyataannya ban yang terlalu keras justru menyimpan banyak risiko serius bagi pengemudi dan kendaraan Anda.

Berikut VIVA rangkum dari Wuling Sabtu, 27 Desember 2025, dampak tekanan angin ban terlalu keras, bisa picu risiko berbahaya.

Baca Juga :
Seberapa Sering Mobil Perlu Dicuci Saat Musim Hujan? Ini Penjelasan Lengkap dan Alasannya
Ada Mobil dengan Performa Garang, Tapi Ada Catatan

VIVA Otomotif: Ilustrasi ban mobil
Photo :
  • Dok: HMID

1. Traksi dan Stabilitas Menurun

Saat tekanan angin ban melebihi batas yang direkomendasikan, bentuk ban akan berubah sehingga area kontak ban dengan jalan menjadi lebih kecil. Artinya, ban tidak lagi mencengkeram permukaan aspal secara optimal. Kondisi ini membuat traksi menurun, sehingga mobil lebih mudah tergelincir atau kehilangan kontrol, terutama saat mengambil tikungan atau saat jalan basah. 

2. Jarak Pengereman Memanjang

Ban yang terlalu keras akan mengurangi daya cengkeram terhadap jalan saat pengereman. Akibatnya, jarak berhenti mobil menjadi lebih panjang, khususnya dalam situasi darurat. Hal ini bisa sangat berbahaya karena setiap meter tambahan saat pengereman dapat menentukan antara terhindar atau mengalami kecelakaan.

3. Risiko Blowout (Ban Meledak) Lebih Tinggi

Salah satu risiko paling berbahaya dari ban yang overinflated adalah terjadinya blowout atau ban meledak secara tiba-tiba. Tekanan udara yang terlalu tinggi memberikan beban berlebih pada dinding ban, ditambah panas dari gesekan dengan permukaan jalan, sehingga struktur ban bisa retak atau pecah. Jika ini terjadi pada kecepatan tinggi, pengemudi bisa kehilangan kendali kendaraan secara drastis.

4. Kenyamanan Berkendara Menurun

Ban yang terlalu keras tidak bisa menyerap guncangan dan getaran dari permukaan jalan dengan baik. Akibatnya, setiap tonjolan, retakan, atau benturan kecil akan langsung diteruskan ke sistem suspensi dan kabin mobil, membuat perjalanan terasa lebih kasar, tidak nyaman, dan melelahkan bagi penumpang.

5. Suspensi dan Komponen Cepat Rusak

Karena ban tidak menyerap sebagian besar kejutan dari jalan, sistem suspensi seperti shock absorber dan per pegas akan bekerja lebih keras dari seharusnya. Lama-kelamaan, beban ini bisa mempercepat keausan komponen suspensi, yang berarti biaya perawatan dan penggantian menjadi lebih tinggi.

Baca Juga :
Harga Mobil Lexus Ini Naik Usai Varian Populer Resmi Dihapus
BRI Insurance Kasih Bukti Asuransi Bisa Tekan Risiko Finansial Dunia Usaha
Mau Pakai Daihatsu Xenia buat Harian di Jakarta, Siapkan Budget Segini Tiap Bulan

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemprov Jakarta Siapkan Anggaran Banjir Rp3,64 T untuk Peningkatan Infrastruktur di 2026
• 2 jam laludisway.id
thumb
Ratusan Rumah Terendam Banjir Balangan Kalsel, Tinggi Air Hanya Sisakan Atap Rumah
• 23 jam laludisway.id
thumb
Sarwendah Ungkap Resolusi Tahun Baru 2026, Keinginan Mantan Istri Ruben Onsu Ternyata Tak Muluk-muluk
• 56 menit lalugrid.id
thumb
2 Skema Bantuan untuk Pengungsi Korban Bencana Sumatra: Huntara dan DTH
• 20 jam laluidntimes.com
thumb
CEO Danantara Temui Presiden Prabowo di Kertanegara, Laporkan Pembangunan Kampung Haji 
• 18 jam lalutvrinews.com
Berhasil disimpan.