Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) resmi menerjunkan sebanyak 500 personel Korps Brigade Mobile (Brimob) tambahan untuk mempercepat penanganan bencana alam di Provinsi Aceh.
Pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) ini didatangkan dari lima Kepolisian Daerah (Polda) berbeda, yakni Polda Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Banten. Pengerahan pasukan ini bertujuan untuk memperkuat personel yang sudah bertugas di tiga wilayah prioritas, yaitu Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Tengah.
Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan bahwa penambahan kekuatan ini merupakan instruksi langsung Kapolri setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penanganan bencana yang sudah berjalan satu bulan. Penebalan pasukan dinilai mendesak mengingat personel dari Polda Sumut, Aceh, dan Sumbar yang telah bertugas sebelumnya mulai mengalami kelelahan fisik dan psikis.
"Kami harus melakukan penebalan lagi, penambahan jumlah personel untuk hadir di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan dampak dari bencana yang dialami," ujarnya, dikutip dari Selamat Pagi Indonesia, Sabtu, 27 Desember 2025.
Baca Juga :
Hadapi Dampak Banjir, Polri Fokus Pulihkan Akses dan Kebutuhan Warga Aceh Utara
Dedi menjelaskan bahwa kinerja anggota di lapangan selama sebulan terakhir sudah sangat luar biasa, namun rotasi dan penambahan tenaga segar sangat diperlukan untuk menjaga efektivitas operasi kemanusiaan.Fokus utama personel baru ini nantinya meliputi evakuasi warga, pemulihan infrastruktur vital, serta penyediaan kebutuhan dasar seperti air bersih.
"Satu bulan sudah kita evaluasi, dari satu bulan ini kita melihat bahwa kinerja anggota dari Polda Sumut, Polda Aceh, dan Polda Sumbar sangat luar biasa, tapi dengan durasi satu bulan ini ada titik tingkat kelelahan fisik dan psikis," katanya.
Usai menerima arahan langsung dari Wakapolri, para personel Brimob tersebut langsung digeser menuju wilayah Aceh Tamiang dan sekitarnya menggunakan armada bus via jalur darat. Mabes Polri berkomitmen memastikan kehadiran negara tetap optimal dalam membantu masyarakat terdampak bencana hingga situasi kembali pulih.
(Daffa Yazid Fadhlan)


