Pantau - Komando Resor Militer (Korem) 032/Wirabraja menegaskan bahwa TNI masih terus membantu proses pemulihan pascabencana di Sumatera Barat, meskipun masa tanggap darurat tingkat provinsi telah berakhir.
Hal ini disampaikan langsung oleh Danrem 032/Wirabraja, Brigjen TNI Machfud, dalam keterangan di Kota Padang pada Minggu, 28 Desember 2025.
Pemulihan Berlanjut: Huntara, Sumur Bor, dan Jembatan untuk Masyarakat
TNI masih disiagakan di sejumlah daerah terdampak banjir bandang dan tanah longsor, antara lain Kabupaten Agam, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Padang Pariaman, Tanah Datar, Limapuluh Kota, Kota Padang, dan beberapa wilayah lainnya.
Tugas utama TNI di lapangan meliputi pembangunan jembatan bailey dan jembatan aramco, pembangunan hunian sementara (huntara) bagi para penyintas, serta penyediaan air bersih melalui sumur bor.
Pembangunan huntara telah dilakukan di beberapa lokasi, yakni:
Agam (Salareh Aia, Palembayan): untuk 117 Kepala Keluarga
Limapuluh Kota (Nagari Koto Tinggi, Gunung Omeh): 60 Kepala Keluarga
Tanah Datar: 20 Kepala Keluarga
Untuk mendukung kebutuhan air bersih, TNI telah membangun total 13 titik sumur bor, terdiri dari 11 titik oleh TNI AD dan 2 titik tambahan secara mandiri oleh Korem 032/Wirabraja bersama Kodam XX Tuanku Imam Bonjol.
Lokasinya tersebar di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, dan Solok.
Selain itu, TNI juga telah menyelesaikan empat unit jembatan bailey di wilayah Pasaman Barat, Padang Pariaman, dan Solok, yang kini telah 100 persen berfungsi dan membantu mobilitas masyarakat.
Wilayah Penanganan Luas, TNI Terus Siaga
Korem 032/Wirabraja, yang berada di bawah kendali Kodam XX Tuanku Imam Bonjol, tetap terlibat aktif dalam penanganan pemulihan bencana yang mencakup 16 kabupaten dan kota di Sumatera Barat sejak terjadinya banjir bandang dan tanah longsor.
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5429809/original/092733700_1764645012-000_32RQ793.jpg)



