Anggota DPR Sebut Pengibaran Bendera GAM di Aceh Gejala Sosial, Harap Tak Ditangani dengan Kekerasan

viva.co.id
9 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Anggota DPR RI, TB Hasanuddin angkat bicara soal aksi massa yang melakukan pengibaran bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di sejumlah wilayah Aceh. 

Kata dia, peristiwa tersebut perlu dipahami sebagai gejala sosial yang harus disikapi secara bijak, tenang, dan proporsional.

Baca Juga :
TNI, BNPT hingga Basarnas Jadi Lembaga Pertahanan Favorit GenZ, Pakar Ungkap Alasannya
Identik Separatis, Alasan TNI Bubarkan Aksi Pembawa Bendera GAM di Lhokseumawe

TB Hasanuddin menegaskan bahwa penyelesaian persoalan tersebut tidak boleh dilakukan dengan pendekatan kekerasan, apalagi menggunakan senjata. 

Ia mengingatkan bahwa Aceh memiliki sejarah panjang konflik, sehingga setiap langkah penanganan harus mengedepankan prinsip perdamaian dan stabilitas sosial.

“Pengibaran bendera GAM ini merupakan gejala sosial. Kita berharap penyelesaiannya tidak dilakukan dengan kekerasan, apalagi menggunakan senjata. Pendekatan yang tepat adalah dialog dan langkah persuasif dengan sebaik-baiknya,” kata TB Hasanuddin dalam keterangannya, Minggu, 28 Desember 2025.

Lebih lanjut, TB Hasanuddin mengingatkan bahwa fokus pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan saat ini seharusnya diarahkan pada upaya rehabilitasi dan pemulihan korban bencana yang tengah dihadapi masyarakat Aceh. 

Menurutnya, solidaritas dan kepedulian kemanusiaan harus menjadi prioritas utama di atas kepentingan lainnya.

“Fokus kita sekarang seharusnya lebih kepada rehabilitasi dan pemulihan korban bencana. Masyarakat membutuhkan kehadiran negara untuk membantu mereka bangkit, bukan suasana yang justru berpotensi memicu ketegangan,” ungkap dia.

TB Hasanuddin juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri dan tidak terpancing oleh provokasi yang dapat memperkeruh situasi. Ia menekankan pentingnya menjaga perdamaian Aceh yang telah dibangun melalui proses panjang dan pengorbanan besar.

“Perdamaian adalah aset yang sangat berharga. Mari kita jaga bersama dengan mengedepankan dialog, kemanusiaan, dan kepentingan rakyat Aceh,” pungkasnya.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama kepolisian membubarkan sekelompok masyarakat yang mengibarkan bendera bulan bintang atau bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, Aceh, pada Kamis siang, 25 Desember 2025.

Kepala Penerangan Kodam Iskandar Muda Kolonel Infanteri Teuku Mustafa Kamal mengatakan, kelompok tersebut mulai berkumpul sekitar pukul 10.10 WIB dengan membawa bendera bulan bintang yang dipasang pada kayu. 

“Sekitar pukul 10.30 WIB, mereka mengibarkan bendera dan mengayun-ayunkannya sambil meneriakkan kata ‘merdeka’ saat pengguna jalan melintas,” kata Mustafa dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 Desember 2025.

Baca Juga :
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Tindakan Represif TNI pada Massa Demo di Aceh
Pengibaran Bendera Gerakan Aceh Merdeka Dinilai Provokatif, Pengamat Minta Pemerintah Bertindak Tegas
Waka DPR Cucun Bangun Rumah Relokasi Korban Longsor di Bandung

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pemulihan Aceh Tamiang, Polri Siapkan Ratusan Kendaraan dan Personel
• 18 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Cuaca Jabodetabek di Akhir Pekan: Waspada Hujan dan Angin Kencang
• 14 jam laluokezone.com
thumb
Big Bang Festival 2025 Dibuka, Nonton Dewa 19 Full Personel Mulai Rp 65 Ribu
• 1 jam lalukumparan.com
thumb
Penghapusan Impor Beras Industri Berpotensi Kerek Harga Pangan Olahan
• 4 jam laluidxchannel.com
thumb
PSM Soroti Wasit Asing setelah Kalah dari Persib, Tomas Trucha Nilai Kurang Adil untuk Wasit Lokal
• 5 jam lalubola.com
Berhasil disimpan.