Sebuah unggahan di media sosial yang memperlihatkan seorang sopir ekspedisi dengan kondisi wajah berdarah menjadi perhatian luas masyarakat.
Unggahan tersebut dibagikan oleh Zulkifli Abd Rasyid Bohari melalui akun Facebook pribadinya pada 21 Desember 2025 dan menyebut lokasi kejadian berada di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Skandal Sister Hong! Ribuan Video Asusila Viral, Pemeran Wanita ternyata Seorang Pria Tulen
Dalam postingannya, Zulkifli menyampaikan keluhan para sopir ekspedisi yang merasa resah dengan dugaan praktik pelangsiran BBM solar subsidi. Ia menilai kondisi tersebut berdampak langsung pada sopir angkutan barang yang membutuhkan solar subsidi untuk menjalankan distribusi logistik dan pelayanan publik.
Video asli kejadian diketahui berasal dari akun Facebook Mansah Cammo, yang merupakan sopir dalam peristiwa tersebut. Namun, hingga kini video tersebut sudah tidak dapat diakses karena telah dihapus dari platform Facebook. Meski begitu, isi video dan narasi korban telah lebih dulu tersebar dan memicu reaksi luas warganet.
Dalam rekaman yang sempat beredar, korban terlihat berada di dalam kabin kendaraan dengan luka robek di bagian hidung dan pipi kanan. Darah tampak mengalir, matanya sembab, dan kondisinya terlihat masih syok. Ia mengenakan kaus hitam bertuliskan “SUDAH TOBAT”.
Baca juga: Pemalsuan SHM Pagar Laut Bekasi, 9 Orang Jadi Tersangka
Berdasarkan penuturan korban dalam video, kejadian bermula saat ia hendak mengisi solar di sebuah SPBU di Poso. Ia meminta pengisian sekitar Rp200 ribu karena membawa muatan pelayanan kesehatan. Namun permintaan tersebut tidak dilayani, sementara pengisian menggunakan jeriken tetap dilakukan. Saat korban mencoba meminta penjelasan dan merekam kejadian, ia mengaku mengalami pengeroyokan.
Unggahan ini menuai beragam tanggapan warganet. Nhuno DO RE Mi menyarankan agar kejadian tersebut dilaporkan ke kepolisian setempat. Abdurrahman menilai praktik pelangsiran solar subsidi memang meresahkan. Sementara Daeng Betha menyoroti perlunya evaluasi serius terhadap pengelolaan SPBU.
Peristiwa ini kembali memunculkan tuntutan publik agar pengawasan distribusi BBM subsidi diperketat, sehingga benar-benar tepat sasaran dan tidak menimbulkan konflik di lapangan, khususnya
Baca juga: Viral Penganiayaan di Kota Tegal, Polisi Tahan 4 Pelaku
Editor : Redaksi


