jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak enam jembatan bailey di Provinsi Aceh sudah rampung 100 persen dibangun pascabencana banjir dan longsor hingga Sabtu (27/12).
Rinciannya, lima titik di Kabupaten Bireuen dan satu titik di Kabupaten Bener Meriah.
BACA JUGA: Asosiasi Pilot Citilink Bergerak Ikut Bantu korban Banjir Aceh Tamiang
Lima jembatan di Bireuen yakni Jembatan Teupin Mane yang menghubungkan ruas jalan Bireuen-Bener Meriah-Takengon. Lalu, Jembatan Teupin Reudeup menghubungkan ruas jalan Bireuen-Lhokseumawe.
Berikutnya, Jembatan Jeumpa/Cot Bada menghubungkan ruas jalan Peudada yang menembus ke Bireun.
BACA JUGA: Warga Aceh Harus Bersabar, 224 Desa Belum Teraliri Listrik
Selanjutnya, Jembatan Matang Bangka menghubungkan jalan Gampong Matang Bangka dan Matang Teungoh.
Terakhir, Jembatan Kutablang sudah menunjukkan proges signifikan 98 persen, menghubungkan ruas jalan Bireuen-Lhokseumawe.
BACA JUGA: Beri Bantuan Logistik hingga Pendampingan, MIND ID Bantu Pemulihan Aceh Tamiang
Sementara itu, di Bener Meriah titik yang sudah rampung 100 persen adalah Jembatan Weh Pase. Jembatan ini menghubungkan ruas jalan Aceh Utara-Bener Meriah.
Berdasarkan data Kementerian PUPR, pemulihan sektor darat difokuskan pada perbaikan ruas jalan dan jembatan yang sempat terputus.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan percepatan pembukaan akses darat sangat krusial untuk memastikan kelancaran distribusi barang, alat berat, dan bantuan logistik.
Dengan terbukanya aksesibilitas transportasi pada penghujung tahun, pemerintah berharap proses pemulihan ekonomi dan sosial masyarakat pada awal 2026 dapat berjalan lebih cepat dan signifikan.
“Diharapkan arus orang, barang, alat berat, dan logistik dapat berjalan lancar, sehingga proses pemulihan pada awal tahun dapat berlangsung lebih cepat dan signifikan,” ucap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Sementara itu, masih ada pembangunan 12 jembatan bailey lainnya yang terus dikebut pemerintah demi membuka akses darat di wilayah terdampak bencana.
Kedua belas titik tersebut adalah Jembatan Beutong Ateuh (Nagan Raya), Panton Nisam (Aceh Utara), Jeurata (Aceh Tengah), dan Wehni Rongka (Bener Meriah).
Lalu, Jembatan Timang Gajah (Bener Meriah), Box Culvert Lampahan (Bener Meriah), Jamur Ujung (Bener Meriah), Titi Merah (Aceh Tengah), Lenang (Aceh Tengah), Jambo Masjid (Lhokseumawe), Bener Kelipah (Bener Meriah), dan Bener Pepayi (Bener Meriah). (mcr4/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi



