Grid.ID - Denny Sumargo buka suara soal bencana banjir dan longsor Sumatera. Ia menyoroti bantuan pada para korban yang belum merata.
Bencana banjir dan longsor yang menimpa beberapa provinsi di Sumatera membuat para publik figur turut berempati. Salah satunya Denny Sumargo.
Aktor dan presenter ini turut menyoroti soal penanganan bencana yang masih memprihatinkan. Hal itu usai dirinya melihat kondisi di lapangan yang belum terkendali.
Terutama di Aceh yang masih banyak daerah terisolasi. Infrastruktur pun rusak parah hingga mempersulit akses. Bahkan setelah sebulan bencana itu terjadi.
Denny Sumargo menjadi salah satu artis yang cukup aktif menyuarakan dan terlibat langsung dalam isu bencana ini. Namun, yang paling mengganggunya adalah narasi yang berkembang di sosial media.
"Narasi di mana seolah-olah pemerintah itu enggak hadir. Narasi di mana seolah-olah pemerintah itu cuek, pemerintah itu tidak punya empati," ujarnya, dikutip dari Tribun Seleb.
Padahal menurutnya, keterlibatan negara cukup nyata. TNI dan Polri turun tangan ke lapangan. Pesawat dan helikopter milik TNI juga dikerahkan untuk membantu distribusi bantuan.
"Semuanya tuh ibaratnya turun ke sana," tambahnya.
Namun kendati demikian, Denny Sumargo juga tak menutup mata terhadap sejumlah kekurangan yang ada. Terutama soal kejelasan status bencana serta kecepatan dan ketegasan pemerintah dalam penanganan bencana Sumatera.
"Cuma yang aku memang lihat saat itu adalah kejelasan daripada status bencana alam ini dan tindakan yang harus diambil itu seperti kurang cepat dan tegas," ungkapnya.
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Densu ini menyoroti soal peningkatan kecepatan, kejelasan koordinasi dan respons yang lebih sigap. Sehingga semua korban bisa mendapatkan bantuan dan keberlanjutan kehidupan yang layak.
"Jadi menurut aku, apa yang pemerintah lakukan sudah benar. Cuma apa yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana kecepatan dan responsnya bisa lebih jelas dan cepat," tegasnya.
Atas hal itu, Denny Sumargo ikut buka suara soal bencana banjir dan longsor Sumatera. Ia menyoroti bantuan pada para korban yang belum merata serta penanganan yang belum terorganisir dengan baik.
Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis (25/12/2025), korban meninggal dunia akibat banjir di Sumatera mencapai 1.135 orang. Sementara sebanyak 137 orang masih dinyatakan hilang dan jumlah pengungsi saat ini ada 489.862 jiwa. (*)
Artikel Asli
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5370343/original/085190400_1759543552-Bernardo_Tavares.jpg)


