Bandung, VIVA – Perum Bulog memastikan ketersediaan beras di wilayah Sumatera dalam kondisi aman dan mencukupi, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana alam. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk dukungan pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan di daerah rawan bencana.
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan, stok beras Bulog di sejumlah provinsi di Sumatra saat ini berada pada level yang cukup. Di Provinsi Aceh, persediaan beras mencapai sekitar 97 ribu ton, Sumatera Utara sekitar 25 ribu ton, dan Sumatera Barat sekitar 9 ribu ton.
- ANTARA/Rubby Jovan
“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, kami melipatgandakan stok untuk dukungan bantuan bencana, khususnya di tiga provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” kata Ahmad di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/12/2025).
Ia menjelaskan, penyediaan beras tersebut dilakukan berdasarkan permintaan resmi dari pemerintah daerah, baik gubernur, bupati, maupun wali kota. Mekanisme ini diterapkan untuk memastikan pasokan pangan tetap terjaga dan tidak terjadi kelangkaan di wilayah terdampak bencana.
“Untuk wilayah Sumatera, kami menambah stok hingga tiga kali lipat dari permintaan awal pemerintah daerah. Jika permintaan seribu ton maka kami siapkan hingga tiga ribu ton,” ujar Ahmad.
Dalam proses pendistribusian bantuan, Bulog turut bersinergi dengan TNI, Polri, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kolaborasi ini dilakukan untuk mempercepat penyaluran bantuan ke daerah-daerah terdampak, termasuk wilayah yang sulit dijangkau akibat kerusakan infrastruktur.
Berbagai moda transportasi digunakan untuk mendistribusikan beras dan logistik, mulai dari pesawat udara, helikopter, hingga kapal laut milik TNI Angkatan Laut. Upaya ini dilakukan agar bantuan dapat segera diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.
“Jumlah tersebut sangat mencukupi. Tantangan utamanya saat ini adalah proses distribusi karena masih ada akses jalan yang terputus dan kendala geografis,” katanya.
Ahmad menambahkan, di sejumlah wilayah terpencil, personel TNI bahkan harus menggunakan sepeda motor trail untuk menyalurkan beras dan logistik ke kampung-kampung yang sulit dijangkau.
“Penyaluran bantuan terus berlanjut karena masih ada masyarakat yang membutuhkan bantuan di wilayah terdampak bencana,” katanya. (Sumber ANTARA)




