JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan sejumlah daerah dilanda banjir akibat cuaca ekstrem. Salah satunya di Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu 27 Desember 2025 pukul 14.30 WIB.
Banjir berawal dari hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang. Sedikitnya 17 unit rumah di dua desa di Kecamatan Kadungora, yaitu Desa Cikembulan dan Desa Neglasari, terdampak. Kejadian ini juga mengakibatkan 22 Kepala Keluarga (KK) atau 73 jiwa terdampak.
“BPBD Kabupaten Garut menerjunkan tim untuk meninjau lokasi terdampak dan melakukan asesmen tingkat kerusakan rumah yang terdampak. Selain itu, BPBD juga membantu warga membersihkan material runtuhan atap rumah pascakejadian,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Minggu (28/12/2025).
Beralih ke Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, banjir melanda wilayah tersebut pada Sabtu 27 Desember setelah dipicu hujan dengan intensitas lebat yang mengguyur wilayah Lombok Tengah pada pukul 12.13 WITA. Akibat peristiwa ini, sebanyak 386 KK di Desa Persiapan Awang, Kecamatan Pujut, terdampak.
Sementara di wilayah Kalimantan Selatan, banjir melanda empat kabupaten dan kota dalam waktu yang hampir bersamaan. Peristiwa pertama tercatat terjadi di Kabupaten Balangan setelah hujan mengguyur pada Jumat 26 Desember, mengakibatkan meluapnya air sungai dan menggenangi permukiman warga.
“Ketinggian muka air yang mencapai satu meter ini berdampak di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Tebing Tinggi, delapan desa di Kecamatan Awayan, dan tiga desa di Kecamatan Halong. Sebanyak 102 KK atau 264 jiwa terdampak. Banjir juga menggenangi dua akses jalan penghubung antardesa,” ujarnya.
Kabupaten lainnya di Kalimantan Selatan yang dilanda banjir adalah Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada Sabtu sekira pukul 15.02 WITA. Akibat banjir ini, sedikitnya empat kelurahan dan tiga desa di Kecamatan Kandangan dan Kecamatan Loksado terdampak.
“Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh BPBD setempat, sebanyak 2.946 unit rumah di dua kecamatan tersebut terdampak,” imbuhnya.
Banjir juga terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada Jumat 26 Desember pukul 20.00 WITA.
Banjir dipicu kenaikan debit air di beberapa sungai wilayah setempat akibat hujan dengan intensitas tinggi. Hal ini membuat permukiman warga yang berada dekat bantaran sungai terendam banjir dengan tinggi muka air mulai dari 1 hingga 2 meter.
“283 KK atau 785 jiwa di delapan desa dari empat kecamatan terdampak. Guna merespons peristiwa ini, BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah melakukan evakuasi terhadap warga terdampak banjir. Hingga Sabtu (27/12), tinggi muka air di sejumlah desa telah mengalami penurunan,” imbuhnya.
Masih di wilayah Kalimantan Selatan, banjir juga melanda Kota Banjarbaru akibat luapan air sungai. Akibatnya, permukiman warga di Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, terdampak.Sebanyak 96 KK atau 131 jiwa terdampak akibat banjir tersebut.
Original Article



