Bos Garuda Buka Suara Soal Insiden Turbulensi Sydney

wartaekonomi.co.id
3 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny H. Kairupan menegaskan tidak ada awak kabin yang mengalami patah tulang dalam insiden turbulensi penerbangan GA 712 rute Jakarta–Sydney. Klarifikasi tersebut disampaikan pada Jumat, 26 Desember 2025, untuk meluruskan informasi yang beredar luas di media sosial terkait kondisi kru kabin pascainsiden.

“Perlu kami luruskan, tidak terdapat awak kabin yang mengalami patah tulang,” kata Glenny, dalam keterangan resminya, Jakarta, Minggu (28/12/2025). 

Ia menjelaskan, turbulensi hebat memang terjadi saat pesawat mendekati Bandara Internasional Kingsford Smith, Sydney, pada Kamis, 25 Desember 2025. Meski demikian, dampak yang ditimbulkan bersifat terbatas dan tidak menimbulkan cedera serius pada awak kabin.

Baca Juga: Garuda Indonesia Group Percepat Transformasi Kinerja, Perkuat Kapasitas Produksi dan Fundamental Bisnis 2025

Menurut Glenny, terdapat dua awak kabin yang mengalami luka ringan akibat turbulensi tersebut. Keduanya langsung mendapatkan penanganan medis setibanya pesawat mendarat di Sydney.

“Satu awak kabin sudah diperbolehkan pulang setelah pemeriksaan. Satu lainnya masih dalam pemantauan lanjutan tim medis,” ujarnya.

Klarifikasi ini disampaikan menyusul munculnya unggahan penumpang di media sosial yang menyebut adanya awak kabin mengalami patah tulang akibat guncangan pesawat. Dalam unggahan tersebut, penumpang juga menggambarkan turbulensi terjadi sekitar 30 menit sebelum pendaratan dan menyebut kondisi kabin sempat tidak kondusif saat proses penurunan penumpang.

Beberapa penumpang turut menyampaikan keluhan terkait pendingin udara pesawat yang sempat dimatikan sementara, seiring proses evakuasi awak kabin yang membutuhkan penanganan medis.

Menanggapi hal tersebut, manajemen Garuda Indonesia memastikan seluruh prosedur keselamatan telah dijalankan sesuai standar operasional yang berlaku. Glenny menyebut awak kokpit dinilai mampu mengendalikan situasi hingga pesawat mendarat dengan aman di Sydney tanpa menimbulkan risiko lanjutan bagi penumpang.

Baca Juga: PGN dan Garuda Indonesia Kolaborasi Salurkan 3 Ton Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Garuda Indonesia juga menegaskan bahwa turbulensi merupakan fenomena yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama dipengaruhi kondisi cuaca di jalur penerbangan internasional. Maskapai memastikan setiap kejadian ditangani sesuai protokol keselamatan penerbangan yang berlaku secara global.

Dalam kesempatan yang sama, manajemen kembali mengingatkan penumpang untuk mematuhi seluruh instruksi keselamatan selama penerbangan. Salah satunya dengan tetap mengenakan sabuk pengaman saat duduk, termasuk ketika tanda sabuk pengaman dinyalakan, guna meminimalkan risiko cedera apabila terjadi turbulensi mendadak.

Insiden pada penerbangan GA 712 ini tidak memengaruhi operasional lanjutan Garuda Indonesia di rute internasional. Maskapai memastikan evaluasi internal tetap dilakukan sebagai bagian dari komitmen menjaga standar keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Resolusi Tahun Baru yang Paling Sering Gagal, Anda Juga Pernah, Moms?
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Hujan dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi di Sejumlah Wilayah
• 15 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Alasan Persebaya Surabaya Bisa Mendatangkan Bek PSM Makassar Victor Luiz dengan Mudah
• 23 jam laluharianfajar
thumb
Inspirasi Gambar Kaligrafi Mudah dan Indah untuk Pemula
• 17 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Cuma Telat Sebulan, Denda Pajak Mobil Ternyata Lumayan
• 21 jam laluviva.co.id
Berhasil disimpan.