Padang (ANTARA) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, memerintah seluruh jajaran di tiga provinsi yang terdampak bencana di Sumatera agar mengebut penanganan demi menyambut bulan Suci Ramadhan 2026.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Kapolri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, saat melepas bantuan bencana di Kantor Polres Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Minggu (28/12).
"Perintah Kapolri agar kondisi dan kebutuhan di daerah bencana sudah siap saat Ramadhan 2026 datang," kata Dedi didampingi Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, di Paritmalintang.
Untuk mendukung hal tersebut, lanjut Dedi, Kapolri juga memerintahkan kepada Kepala Kepolisian Daerah serta Kepala Kepolisian Resor di daerah yang terdampak bencana agar mulai mendata dan menginventarisasi kebutuhan.
"Ramadhan memang masih sekitar dua bulan lagi yaitu pada Februari 2026, namun pendataan dan inventarisasi kebutuhan harus dimulai saat ini sehingga semuanya siap," jelasnya.
Ia menyebutkan salah satu yang perlu didata itu adalah kondisi tempat ibadah baik itu masjid ataupun mushalla yang akan digunakan oleh masyarakat.
"Salah satunya adalah tempat ibadah, jika terdampak bencana agar dilakukan kerja bakti bersama-sama dalam membersihkan material sisa banjir bandang maupun tanah longsor," jelasnya.
Ia menegaskan kondisi tempat ibadah itu harus benar-benar dipastikan dapat digunakan oleh masyarakat ketika Ramadhan tiba nanti.
Tidak hanya kondisi bangunan masjid atau mushalla, jajaran Polri juga diminta mendata kebutuhan lainnya seperti karpet, Al-Quran, dan air bersih di tempat ibadah.
"Kapolda dan Kapolres harus mendata serta menginventarisasi semua kebutuhan tersebut, agar masyarakat bisa menunaikan ibadah ketika Ramadhan tiba," jelasnya.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Kapolri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, saat melepas bantuan bencana di Kantor Polres Padang Pariaman, Sumatera Barat, pada Minggu (28/12).
"Perintah Kapolri agar kondisi dan kebutuhan di daerah bencana sudah siap saat Ramadhan 2026 datang," kata Dedi didampingi Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, di Paritmalintang.
Untuk mendukung hal tersebut, lanjut Dedi, Kapolri juga memerintahkan kepada Kepala Kepolisian Daerah serta Kepala Kepolisian Resor di daerah yang terdampak bencana agar mulai mendata dan menginventarisasi kebutuhan.
"Ramadhan memang masih sekitar dua bulan lagi yaitu pada Februari 2026, namun pendataan dan inventarisasi kebutuhan harus dimulai saat ini sehingga semuanya siap," jelasnya.
Ia menyebutkan salah satu yang perlu didata itu adalah kondisi tempat ibadah baik itu masjid ataupun mushalla yang akan digunakan oleh masyarakat.
"Salah satunya adalah tempat ibadah, jika terdampak bencana agar dilakukan kerja bakti bersama-sama dalam membersihkan material sisa banjir bandang maupun tanah longsor," jelasnya.
Ia menegaskan kondisi tempat ibadah itu harus benar-benar dipastikan dapat digunakan oleh masyarakat ketika Ramadhan tiba nanti.
Tidak hanya kondisi bangunan masjid atau mushalla, jajaran Polri juga diminta mendata kebutuhan lainnya seperti karpet, Al-Quran, dan air bersih di tempat ibadah.
"Kapolda dan Kapolres harus mendata serta menginventarisasi semua kebutuhan tersebut, agar masyarakat bisa menunaikan ibadah ketika Ramadhan tiba," jelasnya.
