PERUM Bulog terus mendorong penguatan ekonomi desa melalui Program Bulog Industry Ecosociosystem dan Bulog Peduli Air Bersih di Desa Jekani, Kecamatan Mondokan, Sragen, Jawa Tengah.
Program tersebut diwujudkan melalui pengembangan budidaya jamur tiram berbasis pemanfaatan limbah sekam padi, sekaligus pembangunan sarana air bersih bagi warga. Kegiatan ini dihadiri Direktur SDM dan Transformasi Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto, Bupati Sragen Sigit Pamungkas, serta Dekan Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof. Herman Saputro.
Sudarsono menyampaikan, Program Industry Ecosociosystem bertujuan mengoptimalkan produk samping pengolahan padi agar tidak menjadi limbah, melainkan sumber ekonomi baru bagi masyarakat.
“Melalui program ini, Bulog mendorong terciptanya lapangan kerja, peningkatan keterampilan, serta kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan di sekitar wilayah operasional perusahaan,” ujarnya.
Program ini difokuskan pada tiga pilar utama, yakni pendidikan, lingkungan, dan pengembangan usaha mikro dan kecil (UMK), sejalan dengan core business Bulog di sektor hulu pangan. Desa Jekani dipilih karena berada di sekitar Sentra Penggilingan Padi (SPP) Bulog Sragen dan memiliki potensi pengembangan agroindustri berbasis sekam padi. Pelaksanaan program dilakukan melalui kolaborasi dengan Program Studi D3 Agribisnis Sekolah Vokasi UNS, dengan sasaran Kelompok Tani Jamur Tiram Makmur Mondokan yang terdampak penurunan aktivitas ekonomi pascapandemi covid-19.
Bupati Sragen Sigit Pamungkas mengapresiasi kontribusi Bulog dalam mendukung pembangunan dan pemulihan ekonomi masyarakat desa di wilayahnya.
“Pemerintah Kabupaten Sragen mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Perum Bulog, baik atas program CSR maupun peran Bulog dalam menjaga ketersediaan dan stabilitas pangan,” katanya.
Selain penguatan ekonomi, Bulog juga menyalurkan bantuan melalui Program Bulog Peduli Air Bersih dan Sanitasi berupa pembangunan sumur air bersih bagi warga Kebayanan Garut, Desa Jekani. Selama hampir 20 tahun, sekitar 300 kepala keluarga di wilayah tersebut mengalami keterbatasan akses air bersih.
Program Industry Ecosociosystem mencakup pelatihan dan pendampingan budi daya jamur tiram, pembangunan kumbung berkapasitas 6.500 baglog, pengadaan alat steamer, serta penerapan teknologi Smart Kumbung berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.
Program ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya TPB 6 tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak serta TPB 8 tentang Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Ke depan, Bulog berharap ekosistem agroindustri desa yang mandiri, produktif, dan berkelanjutan ini dapat direplikasi di wilayah lain melalui sinergi lintas sektor.(HT/E-4)
