DALAM sepekan terakhir, viral berbagai video di media sosial yang mengatakan jika Bali pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini sepi pengunjung, khususnya wisatawan mancanegara. Kedatangan per hari disebut hingga minus dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk memastikan informasi tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster langsung mendatangi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Minggu (28/12). Hasilnya, kondisi riil penumpang kedatangan internasional bandara itu justru meningkat 600 ribu orang.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Koster mendapat laporan terbaru saat memimpin rapat koordinasi dan pengecekan kesiapan pelayanan bandara menjelang akhir tahun dan tahun baru di Bandara I Gusti Ngurah Rai bersama dengan Angkasa Pura, imigrasi, dan sejumlah stakeholder.
“Pada tahun 2024 jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali itu mencapai 6,3 juta orang. Kemudian pada tahun 2025 sampai tanggal 26 Desember mencapai 6,9 juta orang. Jadi sudah meningkat 600 ribu sampai dengan tanggal 26 Desember 2025. Jadi tidak benar Bali sepi,” jelasnya.
Koster memperkirakan bahwa hingga akhir tahun 2025 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Bali setidaknya akan mencapai 7,05 juta wisatawan. Meningkat lebih dari 600 ribu wisatawan dari tahun sebelumnya secara year-on-year.
“Karena kedatangannya itu rata-rata per hari antara 23.000 sampai 24.000 orang. Perkiraan kami tadi menghitung sampai tanggal 31 Desember, jadi tanggal 27, 28, 29, 30, 31 lagi lima hari itu, kalau kita pakai patokan 24.000 dikali 5 itu berarti akan ada penambahan lagi 120.000 orang wisatawan mancanegara,” imbuh Koster.
Wisatawan Domestik Turun
untuk wisatawan domestik, Koster menjelaskan memang terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun 2024 jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali mencapai 10,1 juta orang. Namun, hingga 26 Desember 2025, jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali baru mencapai 9,2 juta orang.
"Ada penurunan kira-kira sampai 31 Desember 2024 mungkin akan menjadi 9,4 juta jadi kira-kira menurun sekitar 600 sampai 700 ribu,” jelas Koster.
Secara keseluruhan diperkirakan total jumlah wisatawan mancanegara dan domestik di tahun 2025 akan mengalami penurunan 200 ribu orang yang disebabkan karena penurunan wisatawan domestik yang datang ke Bali.
“Kalau ditotal jumlah wisatawan mancanegara dengan wisatawan nusantara pada tahun 2024 itu mencapai 16,4 juta sampai 26 desember 2025 ini 16,1 juta jadi ada penurunan sekitar 300 ribu tapi ini belum selesai, kira-kira sampai 31 Desember mungkin akan menurun totalnya sekitar 200 ribu,” katanya.
Penurunan Rute Penerbangan Domestik
Koster menjelaskan bahwa penurunan jumlah wisatawan domestik yang datang ke Bali disebabkan oleh penurunan jumlah penerbangan domestik ke Bali yang sebelumnya memiliki 13 airline lokal di tahun 2024 turun menjadi 11 maskapai lokal di Tahun 2025. Begitupun dengan rute penerbangan mengalami penurunan dari 25 rute domestik di tahun 2024 turun menjadi 23 rute domestik di tahun 2025.
“Memang salah satu yang menyebabkan penurunannya adalah karena maskapai Garuda dan Citilink sebagian pesawatnya itu sedang menjalani masa perawatan karena memang sudah jatuh tempo, harus perawatan sehingga penerbangannya ke Bali kurang, akibatnya jumlah pesawat yang ke Bali karena berkurang itu penuh terus,” tegas Gubernur Bali dua periode tersebut.
Hal tersebut kontras dengan jumlah rute dan maskapai internasional yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Di tahun 2025 jumlah maskapai international di Bandara Ngurah Rai mencapai 46 maskapai, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 43 maskapai international.
Sementara rute penerbangan internasional juga mengalami peningkatan di tahun 2025 menjadi 44 rute internasional dari sebelumnya hanya sejumlah 40 rute penerbangan.
Tingkat Hunian Hotel
Di sisi lain tingkat hunian hotel pada menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 mencapai 75% - 85% atau mengalami sedikit peningkatan dari tahun sebelumnya yang berkisar di 79% - 84%.
Walaupun secara year-on-year, jika dihitung dari bulan Januari hingga Desember 2025 tingkat hunian hotel mengalami kontraksi atau penurunan sebesar 4%.
"Karena banyak sekarang wisatawan yang menggunakan fasilitas penginapan bukan di hotel yang terdaftar resmi, tetapi menginap di vila, rumah milik pribadi, atau fasilitas lain yang tidak terdaftar sebagai pelaku usaha pariwisata yang membayar pajak. Nah, inilah salah satu faktor yang membuat tingkat hunian hotel di Bali mengalami penurunan atau tidak sejalan dengan jumlah wisatawan mancanegara yang justru mengalami peningkatan pada tahun 2025,” jelas Koster.
Faktor Cuaca
Selain itu, Koster menambahkan akibat curah hujan lebat yang melanda Bali akhir-akhir ini dan banjir di beberapa titik menyebabkan banyak wisatawan yang hanya tinggal di hotel dan minim aktivitas ke luar hotel sehingga terlihat destinasi pariwisata di Bali sepi oleh wisatawan.
“Dari Desember sampai 1 Januari itu kira-kira hujannya kategorinya sedang sampai lebat sehingga banjir di beberapa tempat. Saya kira itu membuat situasi tidak nyaman itulah sebabnya barangkali tingkat huniannya tinggi tapi aktivitas para wisatawan di luar hotel itu tidak seramai tahun lalu karena memang cuacanya sedang tidak baik,” tambah Koster.
Pada rapat koordinasi yang dilaksanakan hari ini juga bermaksud untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai terhadap wisatawan yang datang.
Koster menyampaikan bahwa waktu tunggu wisatawan mancanegara baik ketika pengurusan imigrasi, visa on arival (VOA), hingga pengambilan bagasi saat ini sudah jauh mengalami peningkatan dari sebelumnya yang bisa mencapai 1,5 jam saat ini hanya memerlukan waktu tidak lebih dari 57 menit. (OL/E-4)





