China dorong perdamaian pasca-gencatan senjata Kamboja-Thailand

antaranews.com
3 jam lalu
Cover Berita
Beijing (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn di Yuxi, Provinsi Yunnan, Minggu (28/12), sehari setelah Kamboja dan Thailand menyepakati gencatan senjata yang mengakhiri hampir 20 hari bentrokan bersenjata di wilayah perbatasan sengketa.

Dalam pertemuan itu, Wang Yi menyatakan China terus memantau ketat situasi di perbatasan Kamboja–Thailand dan berkomitmen mendorong penyelesaian damai melalui dialog. Ia menyambut baik tercapainya gencatan senjata yang dinilainya sebagai langkah penting menuju pemulihan perdamaian dan stabilitas kawasan.

“Gencatan senjata ini sejalan dengan harapan rakyat Kamboja dan Thailand serta ekspektasi negara-negara kawasan. Ini membuka jalan bagi rekonstruksi perdamaian,” kata Wang Yi, seperti dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

Wang Yi mendorong kedua negara untuk secara bertahap mewujudkan gencatan senjata yang menyeluruh dan berkelanjutan, memulihkan hubungan bilateral, membangun kembali kepercayaan, serta mencegah eskalasi lanjutan.

China, katanya, mendukung peran ASEAN dan siap membantu misi pengamat ASEAN dalam memantau implementasi gencatan senjata.

Baca juga: Menlu China jamu Menlu Kamboja pasca gencatan senjata dengan Thailand

Ia juga menyatakan China akan memberikan bantuan kemanusiaan kepada Kamboja untuk membantu penanganan warga yang mengungsi di kawasan perbatasan.

Selain itu, Wang Yi juga berharap Kamboja terus meningkatkan perlindungan terhadap warga negara dan proyek-proyek China di negara tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Prak Sokhonn menyampaikan bahwa Kamboja sangat menghargai peran aktif China dalam memediasi konflik, termasuk melalui pertemuan damai para menteri luar negeri Kamboja–China–Thailand serta diplomasi ulang-alik yang dilakukan utusan khusus China.

“Berkat upaya bersama China dan berbagai pihak, Kamboja dan Thailand telah menyelenggarakan sidang Komite Perbatasan Bersama, dan militer kedua negara menandatangani perjanjian gencatan senjata,” kata Prak Sokhonn.

Ke depan, kata Prak Sokhonn, Kamboja bersedia bekerja sama dengan Thailand untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian gencatan senjata, memanfaatkan berbagai mekanisme dialog, serta terus meningkatkan rasa saling percaya antara kedua negara dan militer masing-masing pihak.

“Hal ini sangat penting bagi pemulihan interaksi bilateral, normalisasi hubungan, serta penyelesaian awal persoalan perbatasan. Kamboja menantikan terwujudnya perdamaian secepat mungkin dan berharap pertemuan tiga pihak kali ini dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan perdamaian yang berkelanjutan,” ujar Prak Sokhonn.

Baca juga: Perbatasan Thailand-Kamboja mulai tenang usai gencatan senjata

China dan Kamboja juga bertukar pandangan mengenai hubungan bilateral kedua negara dan sepakat bahwa, di bawah panduan strategis para pemimpin masing-masing, pembangunan komunitas China–Kamboja yang memiliki masa depan bersama di era baru telah menunjukkan kemajuan positif.

Dalam pernyataan tersebut, disampaikan bahwa Kamboja berterima kasih atas dukungan dan bantuan China bagi pembangunan nasionalnya, menilai China sebagai mitra yang paling dapat diandalkan dan tepercaya, serta menegaskan komitmen untuk memegang teguh prinsip “Satu China”, menentang “kemerdekaan Taiwan”, dan mendukung upaya penyatuan kembali China.

Selain bertemu Prak Sokhonn, Wang Yi juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Thailand Sihasak Phuangketkeow di Yunnan pada 28–29 Desember 2025, bersama perwakilan militer ketiga negara.

China menegaskan komitmennya untuk terus memainkan peran konstruktif, dengan caranya sendiri, dalam membantu Kamboja dan Thailand memperkuat gencatan senjata, melanjutkan pertukaran, membangun kembali kepercayaan politik, mendorong perbaikan hubungan bilateral, serta menjaga perdamaian regional.

Dalam perjanjian gencatan senjata tersebut, Kamboja dan Thailand sepakat untuk segera menghentikan seluruh aksi permusuhan dengan menggunakan jenis senjata apa pun, serta berkomitmen menghindari tembakan tanpa provokasi, pergerakan pasukan, maupun manuver menuju posisi lawan.

Kedua negara juga sepakat mempertahankan jumlah pasukan yang ada dan tidak mengirimkan bala bantuan tambahan ke wilayah perbatasan guna mencegah eskalasi lebih lanjut.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Thailand menyatakan akan memulangkan 18 tentara Kamboja yang ditahan sejak Juli, setelah gencatan senjata berjalan penuh selama 72 jam tanpa pelanggaran.

Pada Minggu (28/12), baik Kamboja maupun Thailand melaporkan bahwa perbatasan kedua negara tetap tenang, meskipun masih terpantau adanya pergerakan terbatas di sejumlah titik.

Sekitar 99 orang dilaporkan tewas selama 20 hari bentrokan sejak konflik kembali pecah pada 8 Desember 2025, sehari setelah insiden perbatasan yang melukai dua tentara Thailand.

Baca juga: Ketua ASEAN sambut baik gencatan senjata Thailand-Kamboja

Otoritas Thailand menyebutkan 26 prajurit dan satu warga sipil Thailand tewas dalam konflik tersebut, sementara 41 warga sipil lainnya meninggal akibat dampak tidak langsung dari pertempuran.

Kementerian Dalam Negeri Kamboja melaporkan sedikitnya 31 warga sipil Kamboja turut menjadi korban jiwa dalam bentrokan tersebut.

Thailand dan Kamboja memiliki sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama dan kerap memicu kekerasan, termasuk bentrokan besar pada Juli 2025 yang menewaskan sedikitnya 48 orang.

Baca juga: AS desak Kamboja-Thailand implementasikan Kesepakatan Damai


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Juventus Tembus Tiga Besar Usai Kalahkan Pisa 2-0
• 19 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Rumah Nenek di Jatim yang Diusir Ormas Kini Rata dengan Tanah
• 21 jam laludetik.com
thumb
Busana Spektakuler Jennie Blackpink di MMA 2025, Panjangnya Capai 15 Meter
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
Pukat UGM Kecewa KPK Setop Kasus Rp 2,7 T Izin Tambang, Minta Mawas Diri
• 21 jam laludetik.com
thumb
Rano Karno Ajak Buruh Duduk Bareng, KSPI Tegaskan Tetap Demo soal UMP Besok
• 11 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.