Pantau - Jordi Cruyff dikabarkan telah mencapai kesepakatan untuk menjabat sebagai direktur teknik baru Ajax Amsterdam, menggantikan Alex Kroes. Laporan ini pertama kali diungkap oleh media ternama Belanda, De Telegraaf.
Putra legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff, ini disebut telah menyetujui kontrak hingga pertengahan tahun 2028 dengan klub raksasa Eredivisie tersebut.
Dengan penunjukan ini, Jordi akan menjadi “bos sepak bola” Ajax, yang berarti ia akan memegang kendali penuh atas kebijakan teknis dan strategi pengembangan tim.
Kandidat Ideal Ajax, Resmi Bertugas Setelah Bursa Musim DinginSejak awal, nama Jordi Cruyff memang disebut-sebut sebagai kandidat ideal untuk mengisi jabatan penting ini.
Proses negosiasi dikabarkan berjalan cepat, terutama dalam sepekan terakhir menjelang kesepakatan final.
Pertemuan terakhir antara pihak Jordi dan Ajax berlangsung di Barcelona akhir pekan lalu, dan menjadi momen penting dalam menyepakati detail akhir kontrak.
Meski sudah menyepakati kerja sama, Jordi baru akan aktif secara resmi setelah bursa transfer musim dingin berakhir.
Untuk saat ini, kebijakan transfer klub masih dikendalikan oleh Marijn Beuker, sementara Alex Kroes tetap terlibat dalam masa transisi sebelum sepenuhnya meninggalkan jabatannya.
Karier dan Peran Ganda Jordi CruyffJordi Cruyff bukan sosok asing di dunia manajemen sepak bola.
Ia memiliki pengalaman sebagai direktur teknik di beberapa klub, termasuk:
AEK Larnaca
Maccabi Tel Aviv
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai penasihat olahraga dan direktur olahraga FC Barcelona pada periode 2021 hingga 2023.
Yang menarik, hingga saat ini Jordi Cruyff masih menjabat sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia.
Namun, ia tidak termasuk dalam struktur tim Patrick Kluivert, yang telah meninggalkan skuad Garuda setelah gagal membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Belum ada pernyataan resmi dari Jordi atau PSSI terkait apakah peran di Timnas Indonesia akan dilanjutkan atau berakhir seiring penunjukannya di Ajax.
Penunjukan Jordi Cruyff dipandang sebagai bagian dari upaya Ajax untuk membangun ulang kekuatan klub, setelah beberapa musim terakhir menghadapi ketidakstabilan baik dari sisi manajerial maupun performa di lapangan.

/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F26%2Ff685424fcb767297cd33cef7e9e4ea55-20251210_154442.jpg)
