Jakarta, tvOnenews.com - Inter Milan mengunci puncak klasemen Liga Italia setelah mengalahkan Atalanta dalam laga lanjutan Liga Italia 2025-2026.
Gol tunggal Lautaro Martinez memastikan Inter Milan mencuri tiga poin dari Atalanta di Stadion Atleti Azzurri d'Italia, Senin (29/12/2025) dini hari WIB.
Dengan kemenangan ini, Inter Milan mengunci posisi puncak klasemen Liga Italia pekan ke-17 dengan raihan 36 poin. Sementara Atalanta tertahan di posisi 10 dengan raihan 22 poin.
Dilansir dari laman Gazetta, stmosfer pertandingan sejak awal terasa panas. Duel Atalanta kontra Inter berjalan seperti laga di Liga Inggris, seperti dengan tempo cepat, duel keras, dan kualitas individu yang menonjol di ruang sempit.
Gian Piero Palladino membuat kejutan dengan menempatkan Pasalic sebagai gelandang serang di belakang duet De Ketelaere dan Scamacca, sementara De Roon digeser ke tengah bersama Ederson. Di kubu tamu, Cristian Chivu mantap dengan pilihannya, mempercayakan lini tengah kepada Zielinski dan memberi kesempatan Luis Henrique tampil sejak menit awal.
Babak pertama berlangsung ketat dan minim peluang bersih. Inter sempat menggetarkan gawang Atalanta lewat skema cepat yang diawali pergerakan Akanji dan diakhiri Thuram, namun gol tersebut dianulir wasit karena offside tipis. Selebihnya, kedua tim saling menekan tanpa mampu menciptakan peluang emas. Skor kacamata bertahan hingga turun minum.
Situasi berubah drastis di awal babak kedua. Atalanta langsung menekan dan nyaris unggul melalui beberapa peluang beruntun, termasuk gol De Ketelaere yang kembali dianulir karena posisi offside.
Inter sempat tertekan, namun justru menemukan momentum dari kesalahan lawan. Chivu memasukkan Pio menggantikan Thuram, dan keputusan itu langsung berdampak.
Blunder Djimsiti di lini belakang Atalanta berhasil dimanfaatkan dengan sempurna. Bola jatuh ke kaki Lautaro Martinez, yang tanpa ragu melepaskan penyelesaian klinis untuk membawa Inter unggul. Gol tersebut menjadi pukulan telak bagi tuan rumah yang sebelumnya tampil agresif.
Tertinggal satu gol, Atalanta mengambil risiko dengan bermain lebih terbuka. Palladino memasukkan sejumlah pemain ofensif, sementara Chivu merespons dengan memperkuat lini tengah dan pertahanan. Inter rela menurunkan blok permainan, menunggu celah untuk melakukan serangan balik.
