Wall Street Berpeluang Tutup Tahun 2025 di Zona Hijau, SdanP Diramal Tembus 7.000

katadata.co.id
1 jam lalu
Cover Berita

Para investor berharap pasar saham Amerika Serikat, Wall Street akan mengakhiri tahun 2025 dengan catatan positif pada pekan ini. Indeks S&P 500 bahkan diramal berpotensi mencetak rekor baru, menembus level 7.000.

Indeks S&P 500 sempat mencatatkan penutupan rekor hari Rabu, menjelang liburan Natal dan hanya berjarak sekitar 1% dari mencapai level 7.000 untuk pertama kalinya. Indeks acuan tersebut mencatatkan kenaikan selama delapan bulan berturut-turut, yang akan menjadi rentetan kemenangan bulanan terpanjang sejak 2017-2018.

"Momentum jelas berada di pihak para investor bullish, kecuali ada peristiwa eksternal, menurut saya, jalur termudah bagi saham adalah naik,"  kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest Wealth Management dikutip Reuters, Senin (29/12).  

Menjelang tahun baru, investor sangat fokus pada kapan Fed mungkin akan memangkas suku bunga lebih lanjut. Bank sentral AS, yang menyeimbangkan tujuan inflasi yang terkendali dan lapangan kerja penuh, menurunkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin selama tiga pertemuan terakhirnya di tahun 2025 ke level saat ini 3,50%-3,75%.

Investor juga menunggu Presiden Donald Trump untuk menunjuk ketua The Fed untuk menggantikan Jerome Powell, yang masa jabatannya berakhir pada bulan Mei, dan setiap petunjuk tentang keputusan Trump dapat memengaruhi pasar di minggu mendatang.

Dengan hanya beberapa sesi perdagangan tersisa di tahun 2025, S&P 500 naik hampir 18% untuk tahun ini, dengan Nasdaq Composite (.IXIC) yang didominasi sektor teknologi naik 22%.

Namun, sektor teknologi, yang telah menjadi pendorong utama pasar bullish yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun, telah mengalami kesulitan dalam beberapa minggu terakhir, sementara area pasar lainnya bersinar.

Wall Street ditutup turun tipis pada perdagangan, Jumat (26/12) usai libur Natal. Ketiga indeks utama AS berakhir di zona merah secara nominal, mengakhiri reli lima sesi beruntun.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 20,19 poin atau 0,04% ke level 48.710,97. Indeks S&P 500 terkoreksi 2,11 poin atau 0,03% menjadi 6.929,94, sedangkan  Nasdaq Composite turun 20,21 poin atau 0,09% ke posisi 23.593,10.

Namun, indeks masih tercatat naik secara mingguan dan berada di jalur untuk mengakhiri Desember dengan lebih tinggi. Harga sejumlah saham-saham pulih dari gejolak di awal bulan yang dipicu oleh pelemahan saham teknologi karena kekhawatiran terkait biaya untuk pengembangankecerdasan buatan.

Kepala Ahli Strategi Pasar Carson Group di Omaha Ryan Detrick mengatakan pelemahan tipis pada akhir pekan lalu adalah wajar terjadi setelah reli kuat dalam beberapa hari terakhir. “Kami mengalami reli lima hari yang sangat kuat, jadi dalam arti tertentu kami hanya beristirahat sejenak setelah liburan hari ini,” kata Detrick dikutip dari Reuters, Senin (29/12).

Menurut dia, perdagangan tersebut baru memasuki hari kedua dari periode reli Santa Claus. Fenomena musiman ini merujuk pada kecenderungan pasar saham menguat pada lima hari perdagangan terakhir di akhir tahun dan dua hari pertama tahun berikutnya. Periode tersebut dimulai pada Rabu lalu dan akan berlangsung hingga 5 Januari. 

Hingga akhir tahun, hanya tersisa tiga hari perdagangan di tengah dinamika pasar yang bergejolak sepanjang 2025. Kekhawatiran terkait kebijakan tarif, meningkatnya ketegangan geopolitik, serta lonjakan saham berbasis kecerdasan buatan sempat memicu volatilitas tinggi.

Meski demikian, ketiga indeks utama Wall Street, dengan Nasdaq yang memimpin saham teknologi berada di jalur mencatatkan kenaikan dua digit secara tahunan.

"Pergerakan pasar menunjukkan adanya rotasi ke area di mana valuasi lebih moderat," ujar  Kepala ahli strategi pasar di Ameriprise Financial Anthony Saglimbene.

Menurut dia, ada lebih banyak investor yang percaya pada narasi bahwa perekonomian Amerika Serikat saat  ini berada di landasan yang cukup solid. Selain itu, menurut dia, perekonomian AS telah melewati banyak potensi hambatan tahun ini yang mungkin tidak akan menjadi hambatan besar tahun depan.

Dari 11 sektor utama dalam indeks S&P 500, sektor material mencatatkan kenaikan persentase terbesar pada perdagangan terakhir pekan lalu. Sebaliknya, sektor barang konsumsi non-esensial memiliki kinerja paling lemah.

Sepanjang tahun berjalan, sektor layanan komunikasi, teknologi, dan industri tercatat mengungguli kinerja pasar secara keseluruhan. Sementara itu, sektor properti menjadi satu-satunya sektor yang diperkirakan mencatatkan penurunan sepanjang 2025.

Saham perusahaan teknologi chip kecerdasan buatan menguat 1% setelah menyepakati lisensi teknologi chip dengan perusahaan rintisan Groq serta merekrut CEO perusahaan tersebut. Sedangkan saham peritel tertentu melonjak 3,1% setelah Financial Times melaporkan adanya tekanan aktivisme dari hedge fund Toms Capital Investment Management yang telah mengambil investasi besar di perusahaan itu.

Saham perusahaan penambang logam mulia yang tercatat di bursa AS, seperti First Majestic, Coeur Mining dan Endeavour Silver naik antara 1,2% hingga 3%. Penguatan ini sejalan dengan harga perak dan emas yang menyentuh rekor tertinggi baru.

Dari sisi pergerakan saham, jumlah saham yang menguat lebih banyak dibandingkan yang melemah di Bursa Efek New York, dengan rasio 1,13:1. Tercatat 342 saham mencetak harga tertinggi baru dan 66 saham menyentuh harga terendah baru.

Di Nasdaq, sebanyak 1.968 saham menguat dan 2.605 saham melemah, dengan rasio saham turun terhadap saham naik sebesar 1,32:1. Indeks S&P 500 mencatatkan 20 rekor tertinggi baru dalam 52 minggu dan tidak mencatatkan rekor terendah baru. Sementara Nasdaq Composite mencatatkan 46 rekor tertinggi baru dan 166 rekor terendah baru.

Volume perdagangan di bursa saham AS pekan lalu mencapai 10,22 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata 15,98 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Buruh Demo di Jakarta Hari Ini, Berikut Rute Alternatif Hindari Macet
• 36 menit lalukompas.com
thumb
Perkuat Silaturahmi, Alumni dan Jemaah Sahid Tour Nonton Bareng Film Agak Laen 2
• 22 jam lalumediaindonesia.com
thumb
11 Potret gantengnya masa muda Teddy Syach, dulu kerap mejeng di cover majalah
• 22 jam lalubrilio.net
thumb
Raja Ampat Biru yang Kita Jaga
• 14 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Rincian Lengkap Tarif Listrik untuk Periode 29-31 Desember 2025
• 6 menit lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.