Gaza Butuh 200 Ribu Unit Hunian Prefabrikasi

tvrinews.com
13 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Fityan

TVRINews – Gaza

Cuaca Buruk Hancurkan Tenda Pengungsi, Krisis Kemanusiaan di Jalur Gaza Kian Memburuk

Ruang operasi pemerintah di Jalur Gaza melaporkan kebutuhan mendesak akan sedikitnya 200.000 unit hunian prefabrikasi guna melindungi ratusan ribu pengungsi dari kondisi cuaca ekstrem yang kini melanda wilayah tersebut.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Al Jazeera Senin 29 Desember 2025, otoritas setempat menyoroti dampak serius dari sistem tekanan udara rendah yang memicu banjir dan kerusakan masif pada ribuan tenda pengungsi di berbagai titik. 

Fenomena alam ini memperparah kedaruratan kemanusiaan yang sudah terjadi sebelumnya.

"Jalur Gaza membutuhkan sekitar 200.000 unit hunian prefabrikasi untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan mendesak bagi para pengungsi, sekaligus memastikan perlindungan yang lebih aman terhadap kondisi cuaca buruk," demikian petikan pernyataan resmi pemerintah tersebut.

Dampak Gelombang Pasang dan Cuaca Dingin

Sepanjang Jalan Al-Rasheed yang membentang sekitar 26 kilometer di pesisir pantai, banjir dilaporkan telah merendam wilayah tersebut. Gelombang pasang yang menyertai tekanan udara rendah mengakibatkan kerusakan parah pada tenda-tenda pengungsi yang didirikan di sepanjang garis pantai.

Kondisi ini melipatgandakan penderitaan warga Palestina yang kini terpaksa tinggal di tenda-tenda rapuh. Tempat perlindungan sementara tersebut dinilai tidak memenuhi standar minimum perlindungan dari kebocoran air hujan maupun suhu dingin yang menyengat. 

Selain itu, dilaporkan adanya reruntuhan pada bangunan-bangunan yang sebelumnya telah rusak sebagian, sehingga mengancam nyawa penghuni yang tidak memiliki alternatif tempat tinggal aman.

Keterbatasan Bantuan dan Tekanan Internasional

Lembaga-lembaga kemanusiaan saat ini menghadapi hambatan besar dalam memenuhi kebutuhan darurat. 

Hal ini disebabkan oleh krisis pasokan yang akut serta pembatasan berkelanjutan yang diberlakukan terhadap akses masuknya bantuan ke dalam kantong wilayah tersebut.

Pemerintah setempat pun mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi internasional untuk segera bertindak.

"Kami mendesak institusi internasional untuk menekan pihak otoritas pendudukan agar segera mengizinkan masuknya unit hunian prefabrikasi dan pasokan perlindungan lainnya. Langkah ini krusial untuk meringankan penderitaan pengungsi dan mengurangi risiko yang mengancam jiwa mereka," tegas pernyataan tersebut.

Editor: Redaksi TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Ketika Bernardo Tavares Bersama Persebaya Surabaya Menantang Hegemoni Persib Bandung di Tangan Bojan Hodak
• 6 jam laluharianfajar
thumb
Cuaca Ekstrem Mengintai, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Sepekan ke Depan
• 40 menit lalutvrinews.com
thumb
Pilihan Makanan Lezat dan Tinggi Protein untuk Sarapan, Tahu Bisa Jadi Andalan
• 4 jam lalugenpi.co
thumb
BNPB Sampaikan Perkembangan Penyaluran Logistik Warga Terdampak Bencana di Sumatera
• 9 jam lalukompas.tv
thumb
Aljazair vs Burkina Faso: Tekuk Burkina Faso, Aljazair Segel Tiket Fase Gugur AFCON 2025
• 17 jam lalumediaindonesia.com
Berhasil disimpan.