REPUBLIKA.CO.ID,
BMKG Ungkap Penyebab Hujan Deras Sehari Semalam Tak Henti di DIY
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});- Malioboro Dipenuhi Wisatawan, Wali Kota Yogya Sarankan Warganya Liburan ke Daerah Lain di DIY
- Saking Ramainya Wisatawan ke Yogyakarta, KRL Jogja–Solo Tambah Tiga Perjalanan hingga 28 Desember
- Langit Indonesia Malam Tahun Baru 2026 Bakal Sepi, Jakarta, Yogya, Semarang Larang Pesta Kembang Api
YOGYAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memberikan penjelasan terkait hujan deras yang mengguyur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama sehari semalam tanpa henti sejak Jumat (26/12/2025) hingga Sabtu (27/12/2025), kemarin. Hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem tersebut memicu terjadinya bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah di DIY.
Hujan yang terjadi secara terus-menerus dari siang hari hingga pagi hari, disertai kilat, petir, dan angin kencang menyebabkan sejumlah dampak seperti pohon tumbang, kerusakan rumah warga, gangguan jaringan listrik dan komunikasi, hingga banjir genangan dan tanah longsor di berbagai wilayah.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono, menjelaskan hujan deras yang berlangsung hampir tanpa jeda tersebut dipicu oleh aktivitas awan-awan konvektif yang berkembang intens di wilayah DIY. Berdasarkan hasil pantauan citra satelit dan radar cuaca serta analisis dinamika atmosfer dan laut, hujan ekstrem tersebut memiliki potensi dampak yang luas.
Menurut Warjono, terdapat sejumlah gangguan atmosfer yang terdeteksi aktif di sekitar Pulau Jawa dan berperan dalam memicu hujan deras yang terjadi secara terus-menerus. Gangguan tersebut antara lain siklon tropis Grant yang berada di sebelah barat daya Pulau Sumatra, bibit siklon 96S di sebelah selatan Nusa Tenggara Barat, serta aktifnya gelombang Rossby di sekitar Pulau Jawa.
"Keadaan ini menyebabkan terbentuknya belokan arus angin (shearline) dan konvergensi, sehingga mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY," kata Warjono, Ahad (28/12/2025).
Kondisi atmosfer tersebut diperkuat oleh profil kelembapan udara vertikal yang cukup basah. Kombinasi ini, kata Warjono membuat pembentukan awan konvektif semakin mudah terjadi dan berkembang secara masif, sehingga hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem berlangsung dalam waktu lama.
BMKG menilai kondisi inilah yang menyebabkan hujan mengguyur wilayah DIY secara terus-menerus sejak Jumat siang hingga Sabtu pagi. BMKG juga mengingatkan bahwa potensi hujan masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan.
"Berdasarkan analisa perkembangan dinamika atmosfer-laut untuk 2-3 hari ke depan menunjukkan potensi hujan dengan intensitas sedang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dominan pada sore-malam hari yang dapat terjadi di seluruh wilayah DIY," ungkap Warjono.
Adapun wilayah yang terdampak akibat hujan tersebut meliputi Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kulon Progo. Kepala Pelaksana BPBD DIY, Agustinus Ruruh Haryata menjelaskan Kabupaten Bantul menjadi wilayah terdampak terparah, dengan 104 titik kerusakan di 10 kapanewon, termasuk Imogiri, Kasihan, Dlingo, Kretek, Piyungan, Sanden, Pundong, Sedayu, Sewon, dan Srandakan. Dampak kerusakan meliputi pohon tumbang (87 titik), akses jalan terganggu (42 titik), rumah rusak (30 unit), jaringan listrik (15 titik), talud (4 titik), tanah longsor (12 titik), serta fasilitas lain seperti kandang ternak, kantor koperasi, makam, pekarangan, banjir genangan, dan fasilitas pendidikan. Estimasi kerugian mencapai Rp 2,7 juta.
Ruruh menyebut adanya evakuasi warga di Kapanewon Sanden akibat banjir. "Penanganan dan asesmen masih berlangsung," ujarnya belum lama ini.
Sementara di Kabupaten Gunungkidul, hujan ekstrem berdampak di 16 titik yang tersebar di tujuh kapanewon, termasuk Tanjungsari, Wonosari, Girisubo, Paliyan, Semanu, Nglipar, dan Playen. Kerusakan yang tercatat meliputi pohon tumbang (5 titik), tanah longsor (1 titik), banjir genangan (4 titik), rumah rusak (2 unit), akses jalan (2 titik), fasilitas pendidikan (2 titik), perahu (3 unit), tempat pelelangan ikan/fasum (1 unit), pabrik (1 unit), dan 28 unit tempat usaha/kios. Estimasi kerugian mencapai Rp 8,9 juta.
Selanjutnya, di Kabupaten Kulon Progo, hujan ekstrem berdampak di 10 titik, terutama di Kokap, Pengasih, dan Girimulyo. Dampak yang tercatat antara lain tanah longsor (9 titik), banjir genangan (1 titik), talud (1 titik), rumah rusak (6 unit), dan akses jalan terganggu (3 titik). Estimasi kerugian mencapai Rp 40 juta.
"Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta dilaporkan nihil kejadian," katanya.


