Saham emiten tambang emas menguat pada Senin (29/12/2025) seiring logam mulia acuannya bertahan di dekat rekor tertinggi, di kisaran USD4.500 per troy ons pagi
IDXChannel – Saham emiten tambang emas menguat pada Senin (29/12/2025) seiring logam mulia acuannya bertahan di dekat rekor tertinggi, di kisaran USD4.500 per troy ons pagi ini.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.42 WIB, saham PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terbang 12,20 persen menjadi Rp2.300 per unit, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melejit 7,66 persen ke Rp6.675 per unit, saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melambung 5,99 persen ke Rp1.150 per unit.
Kemudian, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) terkerek 5,91 persen, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tumbuh 5,28 persen, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) naik 4,44 persen, PT J Resources Asia Pasifik terangkat 3,60 persen, dan PT Merdeka Gold Resources terapresiasi 2,24 persen.
Harga emas dunia turun pada awal perdagangan Asia, namun masih bertahan di atas USD4.500 per troy ons.
Meski terkoreksi, harga emas diperkirakan tetap berada di level tinggi seiring kuatnya permintaan aset lindung nilai di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik serta ekspektasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang lebih akomodatif.
Analis Sky Links Capital Group, Daniel Takieddine, mengatakan, dikutip Dow Jones Newswires, prospek emas juga mendapat dorongan dari kemungkinan perubahan kepemimpinan The Fed ke arah yang lebih dovish setelah masa jabatan Jerome Powell berakhir.
Faktor tersebut berpotensi menjadi sentimen positif tambahan bagi harga emas.
Pada perdagangan spot, emas turun 0,5 persen ke level USD4.508,03 per troy ons.
Dari sisi geopolitik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pembicaraan damai dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah membuat ‘banyak kemajuan’, meski kesepakatan final masih membutuhkan waktu beberapa pekan.
Trump juga menyebut terbuka untuk menyampaikan pidato di parlemen Ukraina, menggelar pembicaraan trilateral dengan Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin, serta bertemu para pemimpin Eropa pada Januari mendatang.
Sementara itu, Zelensky mengatakan kerangka kesepakatan telah disetujui sekitar 90 persen dan jaminan keamanan antara AS dan Ukraina telah sepenuhnya disepakati, meski sejumlah isu krusial masih belum rampung.
Meski bergerak fluktuatif, harga emas telah melonjak lebih dari 70 persen sepanjang tahun ini dan berada di jalur kenaikan tahunan terkuat sejak 1979.
Kinerja tersebut ditopang oleh pembelian bank sentral, arus masuk ETF yang berkelanjutan, risiko geopolitik yang belum mereda, serta pemangkasan suku bunga The Fed, dengan pasar memperhitungkan pelonggaran lanjutan pada tahun depan. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.




