Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut penanganan bencana di Sumatera kali ini sebagai yang tercepat sepanjang pengalamannya dalam operasi bantuan kemanusiaan TNI.
Hal itu disampaikan Maruli saat konferensi pers perkembangan penanggulangan bencana Sumatera di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12).
“Jadi rekan-rekan media sekalian, saya perjalanan penugasan tentara sudah berpuluh-puluh kali melakukan bantuan bencana. Ini yang saya berani menyatakan ini yang tercepat,” kata Maruli.
Ia mencontohkan percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah terdampak bencana, termasuk jembatan bailey, penyediaan air bersih, hingga pembangunan hunian sementara (huntara).
“Dalam kondisi begini kita bisa bangun 12 jembatan bailey, minggu-minggu ini 2 jembatan bailey akan selesai. Berapa ratus tadi dibilang air bersih, berapa hunian sementara yang akan segera dilakukan. Silakan perbandingkan dengan seluruh bencana yang sudah ada, yang pernah dilakukan,” ujarnya.
Menurut Maruli, cepatnya penanganan bencana tak lepas dari arahan langsung Presiden kepada jajaran terkait.
“Ini Presiden memimpin langsung kepada kami perintah-perintahnya, sehingga ini sangat-sangat cepat. Saya mengalami bagaimana Merapi, Lembata, Adonara, di mana banyak tempat. Tidak ada yang secepat ini, saya yakini itu,” kata dia.
Maruli menyebut langkah-langkah yang diambil pemerintah telah melalui evaluasi dan rapat lintas instansi.
“Yakinlah apa langkah-langkah ini sudah hasil evaluasi BNPB, sudah hasil evaluasi rapat dari pemerintah supaya mendapatkan yang terbaik,” ujarnya.
Ia juga menargetkan percepatan pemasangan jembatan bailey tambahan yang akan didatangkan dari luar negeri.
“Mudah-mudahan dalam bulan Januari dukungan bailey yang akan dibeli dari luar akan bisa sedang dicari 100 bailey. Mudah-mudahan bisa Januari ini bisa dirapatkan. Saya pikir paling lama Januari-Februari itu bisa terpasang semua,” kata Maruli.
Selain itu, pemasangan jembatan armco dan peningkatan akses air bersih disebut akan memberi dampak jangka panjang bagi masyarakat.
“Jadi nanti setelah bencana ini, mungkin daerah yang jembatan-jembatannya nanti yang dulunya ada kayu, sekarang bisa jadi armco. Dulu daerah-daerah yang memang kampungnya tidak ada air bersih, sekarang ada air bersih,” ujarnya.
“Ya mudah-mudahan ini banyak peningkatan-peningkatan yang bisa didapatkan oleh masyarakat-masyarakat yang tertimpa bencana,” tutupnya.



