STIE Malangkucecwara Gandeng Legislator dan Ormas Perkuat Ketahanan Keluarga di Tengah Tekanan Sosial

beritajatim.com
9 jam lalu
Cover Berita

Malang (beritajatim.com) – Di tengah gempuran persoalan sosial yang kian kompleks, mulai dari himpitan ekonomi, tuntutan gaya hidup digital, hingga meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga, ketahanan keluarga dinilai menjadi benteng terakhir yang harus diselamatkan.

Merespons urgensi tersebut, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara berkolaborasi dengan Yayasan Sabilillah dan LAZISNU (Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama) menggelar program pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan yang berlangsung di Masjid Sabilillah beberapa waktu lalu itu menghadirkan pendekatan lintas sektor dengan menggandeng akademisi, komunitas keagamaan, dan legislator dalam satu forum dialog.

Hadir sebagai narasumber utama, Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Hikmah Bafaqih, yang dikenal konsisten menyuarakan isu perempuan dan anak, menyoroti fenomena rapuhnya ketahanan keluarga di masa kini. Menurutnya, fondasi keluarga tergerus oleh kombinasi instabilitas ekonomi, renggangnya relasi sosial, tekanan mental, hingga melemahnya nilai spiritual.

Ia menekankan bahwa meminta bantuan pihak luar, baik pemerintah, relawan, masjid, maupun lembaga zakat, merupakan langkah sah demi menjaga ketahanan keluarga selama bertujuan menyelesaikan persoalan. Namun, ia mengingatkan bahaya gaya hidup materialistis yang semakin menjangkiti masyarakat.

“Hidup yang materialistis itu menuntut berat. Di mana orang merasa harus selalu berlomba-lomba dengan lingkungan sekitar. Kalau spiritualnya terhimpit, orang kaya pun masalahnya banyak,” tegas Hikmah.

Lebih jauh, Hikmah juga menyerukan kebangkitan kembali pengasuhan berbasis komunitas. Ia mengajak masyarakat menghidupkan budaya lama di mana anak tetangga dipandang sebagai anak bersama, bukan urusan pribadi yang tabu disentuh.

“Komunitas seperti masjid, perguruan tinggi, dan ormas itu lebih telaten dalam merawat masalah sosial dibanding hanya mengandalkan pemerintah,” imbuhnya.

Sementara itu, Dosen STIE Malangkucecwara sekaligus Ketua Tim Pengabdian, Sherly Hesti Erawati, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons terhadap pergeseran isu di masyarakat. Jika sebelumnya edukasi banyak berfokus pada manajemen keuangan keluarga, kini topik bergeser ke persoalan yang lebih krusial seperti bullying, kekerasan seksual, hingga kecanduan digital.

Sherly mengungkapkan fakta di lapangan bahwa banyak keluarga kelas menengah ke bawah terjebak dalam ilusi validasi digital tanpa dibarengi literasi yang memadai.

“Mereka ingin validasi lewat HP dan media sosial, tapi kurang edukasi. Akhirnya banyak yang terjerumus,” ujar Sherly kepada beritajatim.com, Senin (29/12/2025).

Ia juga menyoroti pola kekerasan dalam keluarga yang kini makin acak, mulai dari suami ke istri, orang tua ke anak, hingga antar-anak. Bahkan, muncul fenomena orang tua yang justru merasa takut kepada anaknya sendiri.

“Rasanya di jero ati koyok diiris-iris (di dalam hati seperti diiris-iris) melihat luka sosial ini,” ungkapnya.

Kegiatan ini diikuti sekitar 100 peserta yang mayoritas merupakan jamaah Masjid Sabilillah. STIE Malangkucecwara menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan topik edukasi yang relevan, mutakhir, dan memiliki nilai tambah nyata bagi masyarakat.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIE Malangkucecwara, Dr. Siti Munfaqiroh, menekankan bahwa peran kampus tidak berhenti di ruang seminar. Ia mencontohkan program pasca-bedah rumah yang dijalankan bersama LAZISNU, di mana perubahan fisik rumah harus diiringi dengan pendampingan perilaku hidup sehat penghuninya.

“Rumahnya sudah diberi jendela, tapi jendelanya tidak pernah dibuka. Banyak kebiasaan lama yang harus didampingi,” jelas Siti.

Dalam dua pekan ke depan, tim STIE Malangkucecwara dijadwalkan kembali turun ke lapangan untuk memastikan keluarga penerima manfaat, termasuk kaum dhuafa dan anak yatim binaan Zisabilillah, benar-benar merasakan peningkatan kualitas hidup secara fisik maupun mental. [dan/beq]


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
DJP Tunjuk OpenAI Jadi Pemungut Pajak, Langganan ChatGPT Kena PPN 11%
• 9 jam lalubisnis.com
thumb
ITSEC Asia (CYBR) Raih Kontrak Strategis Senilai USD60 Juta
• 10 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Demo Buruh Selesai, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakpus Kembali Dibuka
• 5 jam laluokezone.com
thumb
Bahas Pelakor, Video Lawas Aura Kasih di Podcast Deddy Corbuzier Viral Lagi
• 10 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Dukung Gizi Pelajar Pesantren, Polda Jabar Resmikan Dapur SPPG di Cirebon
• 4 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.