MerahPutih.com - Pemerintah terus mengerahkan berbagai sumber daya untuk memulihkan wilayah terdampak bencana banjir di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan, sebanyak 600 unit rumah hunian bagi korban banjir di Sumatera ditargetkan rampung pada pekan depan.
Hunian tersebut sebagai bagian dari percepatan penanganan pascabencana yang dilakukan pemerintah.
"Mengenai jumlah hunian, dalam satu bulan ini, seminggu ke depan ada 600 rumah hunian yang akan jadi, minggu depan Insya Allah jadi," kata Teddy dalam konferensi pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana Jelang Akhir Tahun, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Teddy mengatakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga tengah mengerjakan pembangunan 450 unit hunian bagi korban terdampak banjir.
Baca juga:
Hunian Tetap Korban Bencana Sumatra Mulai Dibangun 21 Desember
Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan percepatan pembangunan rumah hunian bagi korban bencana melalui penugasan kepada CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani.
Total hunian yang ditargetkan untuk dibangun oleh Danantara mencapai 15.000 unit sebagai bagian dari upaya pemulihan bagi masyarakat terdampak banjir di Sumatera.
Selain itu, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman juga telah memulai pembangunan rumah hunian tetap.
Pada pekan lalu, pembangunan 2.500 unit rumah hunian telah dimulai dengan memanfaatkan lahan yang disediakan oleh badan usaha milik negara PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
Pembangunan hunian akan terus dilanjutkan pada pekan depan dengan rencana pembangunan sekitar 2.500 unit rumah tambahan.
"Minggu depan akan bangun lagi sekitar 2.500 lagi di tiga provinsi tadi," pungkas Seskab Teddy.
Teddy Indra Wijaya Kembali menegaskam, Presiden Prabowo Subianto mengirimkan helikopter pribadi ke Aceh sejak pekan pertama terjadinya bencana di Sumatera.
Menurutnya, helikopter tersebut ditujukan kepada Gubernur Aceh Muzakir Manaf untuk dapat digunakan oleh tim, keluarga dan yang lainnya guna memantau kondisi yang terjadi.
"Kalau saya boleh cerita sedikit, jadi sejak minggu pertama bencana, Bapak Presiden langsung mengirimkan helikopter pribadi beliau untuk digunakan oleh Gubernur Aceh, timnya, keluarganya," ujar Teddy





