Gurita Bisnis Grup Sinar Mas dari DSSA, INKP hingga SMMA, Bagaimana Prospeknya?

katadata.co.id
8 jam lalu
Cover Berita

Grup Sinar Mas terus memperlebar sayap portofolio bisnisnya. Konglomerasi besar milik keluarga Widjaja ini kini merambah sektor energi panas bumi atau geothermal, melengkapi gurita bisnisnya yang telah mencakup properti, keuangan, agribisnis hingga telekomunikasi.

Masuknya Sinar Mas ke bisnis geothermal dilakukan melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA). Anak usaha DSSA, PT DSSR Daya Mas Sakti resmi menjalin kemitraan strategis dengan PT FirstGen Geothermal Indonesia untuk mengembangkan pembangkit listrik panas bumi di enam wilayah dengan total potensi kapasitas mencapai 440 megawatt (MW).

Kemitraan tersebut dilakukan melalui pembentukan perusahaan patungan. Adapun wilayah pengembangan tersebut meliputi Jawa Barat, Flores, Jambi, Sumatra Barat dan Sulawesi Tengah. FirstGen Geothermal Indonesia merupakan entitas usaha milik Energy Development Corporation (EDC), perusahaan energi asal Filipina.

Direktur Utama PT DSSR Daya Mas Sakti Lokita Prasetya mengatakan, kerja sama ini tidak hanya berfokus pada investasi, tetapi juga penguatan kapabilitas nasional. “Kolaborasi kami dengan FirstGen tidak sekadar investasi modal ini adalah komitmen jangka panjang untuk membangun kemampuan Indonesia dalam pengembangan energi panas bumi,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Senin (29/12).

DSSR merupakan anak usaha tidak langsung DSSA yang bergerak di bidang pengembangan energi panas bumi. Sementara DSSA sendiri berdiri pada 1996 dan dikenal sebagai perusahaan energi dan infrastruktur terkemuka di Indonesia. Perseroan beroperasi di berbagai lini usaha, mulai dari pertambangan, energi terbarukan, teknologi, bahan kimia hingga investasi.

Sementara itu, First Gen Corporation dikenal sebagai produsen listrik pionir di Filipina. Perusahaan ini membangun pembangkit listrik berbasis gas alam pertama di negara tersebut pada 1990-an. Pada 2007, First Gen mengakuisisi EDC yang kini menjadi salah satu produsen listrik panas bumi terintegrasi terbesar di dunia. 

Mengintip Gurita Bisnis Grup Sinar Mas

Masuknya Sinar Mas ke sektor geothermal semakin mempertebal diversifikasi bisnis grup tersebut. Di sektor pulp dan kertas, Sinar Mas dikenal melalui Asia Pulp & Paper (APP) yang bermula dari pendirian PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Mojokerto, Jawa Timur pada 1972. Kini, APP memiliki kapasitas produksi sekitar 12 juta ton per tahun dan memasarkan produknya ke lebih dari 120 negara dengan dukungan lebih dari 70 ribu karyawan.

Di pasar modal, bisnis pulp dan kertas Sinar Mas digerakkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Di sektor agribisnis, Sinar Mas beroperasi melalui Golden Agri Resources Ltd (GAR) yang berdiri pada 1996 dan tercatat di Bursa Singapura sejak 1999. Adapun anak usahanya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR). 

Entitas ini melantai di Bursa Efek Indonesia sejak 1992, GAR menjadi salah satu pengelola perkebunan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia.

Sinar Mas juga bergerak di sektor energi dan pertambangan melalui DSSA dan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS). Awalnya fokus memasok kebutuhan energi internal grup, kini perseroan juga menyediakan listrik bagi masyarakat umum.

Di sektor telekomunikasi, Sinar Mas mengelola layanan konektivitas melalui XLSMART dan MyRepublic. XLSMART fokus pada layanan seluler, sementara MyRepublic menyediakan layanan internet berbasis serat optik untuk segmen residensial dan bisnis.

Dalam berita yang santer, Sinar Mas baru saja mengakuisisi perusahaan jaringan telekomunikasi PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo pada 18 Desember 2025 lewat DSSA. Adapun transaksi ini ditargetkan rampung pada semester pertama 2026. 

Setelah rampung, MORA akan berganti nama menjadi PT Ekamas Mora Republik Tbk dan menerbitkan 24,12 miliar saham baru yang setara dengan 50,50% kepemilikan pascamerger.

Di sektor keuangan, Sinar Mas beroperasi melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) yang menyediakan layanan perbankan, asuransi, pembiayaan, hingga manajemen aset bagi nasabah korporasi, UMKM, dan ritel.

Sementara itu, bisnis properti dijalankan oleh Sinar Mas Land, salah satu pengembang terbesar di Indonesia dengan portofolio kota mandiri, perumahan, kawasan komersial dan industri, hotel, hingga resor wisata di Indonesia dan berbagai negara di Asia serta Eropa.

Membanding aksi korporasi Grup Sinarmas dengan kinerja keuangannya?

Dengan masifnya aksi-aksi korporasi yang dilakukan Grup Sinarmas sepanjang tahun 2025, nyatanya hal tersebut tidak serta merta mendongkrak seluruh kinerja keuangannya. Apabila menilik kinerja keuangan anak usaha Grup Sinarmas selama periode Januari - September 2025, laporan keuangannya menunjukkan kinerja yang beragam.

Misalnya DSSA yang membukukan laba bersih sebesar US$ 177,24 juta (atau sekitar Rp 2,95 triliun) hingga periode September 2025. Torehan tersebut turun 27,31% dari US$ 243,85 juta dalam periode yang sama tahun lalu.

Turunnya laba bersih DSSA sejalan dengan turunnya pendapatan perseroan menjadi US$ 2,01 miliar dari US$ 2,24 miliar. Pendapatan perseroan terkoreksi 6,25% secara tahunan atau year on year.

Sementara itu, anak usahanya INKP membukukan laba bersih sebesar US$  325,92 juta selama sembilan bulan pertama 2025. Jumlah tersebut naik 44,14% dibandingkan laba bersih perseroan sebesar US$ 226,10 juta secara tahunan.

Padahal, pendapatan perseroan juga turun menjadi US$  2,36 miliar dari US$ 2,42 juta secara yoy. Kenaikan laba bersih salah satunya diperoleh dari penghasilan bunga sebesar US$ 47,89 juta dari US$ 36,54 juta yoy.

Di lain sisi, SMMA mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 371% menjadi Rp 2,74 triliun dari Rp 581,01 miliar secara yoy. Sementara itu, pendapatan perseroan naik dari Rp 19,41 triliun menjadi Rp 20,39 triliun.

Berikut deretan kinerja keuangan emiten Grup Sinar Mas sepanjang periode Januari - Februari 2025. Penulis melakukan konversi terhadap laporan keuangan yang menggunakan dolar AS menjadi rupiah dengan Rp 15.144 untuk periode 30 September 2024 dan Rp 16.692 untuk kurs 30 September 2025

Emiten Pendapatan 9M25Pendapatan 9M24Naik/TurunLaba 9M25Laba 9M25Naik/TurunPT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR)Rp 65,65 miliarRp  56,29 miliarNaik 16,62%Rp  1,59 triliunRp 1,03 triliunNaik 54,36%PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)Rp 39,44 triliunRp 36,65 triliunNaik 7,61%Rp 5,44 triliunRp 3,42 triliunNaik 59,06%PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)Rp 8,76 triliunRp 10,06 triliun Turun 12,92%Rp 1,36 triliunRp 2,70 triliunTurun 49,62%PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI)Rp 1,69 triliunRp 3,19 triliunTurun 47,02%Rp 193,50 miliarRp 704,74 miliar72,54%PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)Rp 779,58 miliarRp 1,68 triliunTurun 53,84%Rp 525,14 miliarRp 1,12 triliunTurun 53,25%PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)Rp 33,70 triliunRp 33,95 triliunTurun 0,7%Rp 2,95 triliunRp 3,69 triliunTurun 20,86%PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)Rp 29 triliunRp 30,74 triliunTurun 5,66%Rp 3,32 triliunRp 6,01 triliunTurun 44,75%PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM)Rp 1,44 triliunRp 1,96 triliunTurun 26,53%Rp 250.20 miliarRp 228.44 miliarTurun 9,52%PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA)Rp 20,39 triliun.Rp 19,41 triliun5,04%Rp 2,74 triliunRp 581,01 miliarNaik 371%PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)Rp 30,54 triliunRp 25,36 triliunNaik 20,42%Rugi Rp 2,60 triliunRp 1,31 triliunTurun 298,5%

Sumber: olahan penulis dari kinerja keuangan periode Januari - September 2025


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Tolak Kenaikan UMP, Buruh Gelar Aksi di Kawasan Patung Kuda Monas
• 3 jam lalurepublika.co.id
thumb
Pemulihan Jaringan Telekomunikasi di Wilayah Terdampak Banjir Sumatera Lebih dari 95 Persen
• 15 jam laluidxchannel.com
thumb
Menentukan Budget Liburan Impian dengan Lebih Realistis
• 6 jam lalumediaapakabar.com
thumb
Baru Sepekan Diresmikan, Planetarium Jakarta Marak Calo Tiket
• 11 jam laluidntimes.com
thumb
Saat Orasi Membakar Semangat, PKL Raup Cuan di Tengah Demo Buruh Tolak Kenaikan UMP 2026
• 3 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.