Jakarta: Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta berkomitmen memberantas peredaran gelap narkoba di daerah-daerah rawan narkoba. Sepanjang 2025, BNNP Jakarta telah melakukan penindakan hukum di kampung narkoba dengan jumlah pelaku ditangkap 49 orang.
Data ini disampaikan Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Pol. Awang Joko Rumitro dalam konferensi pers rilis akhir tahun di Gedung BNNP DKI Jakarta, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ada tiga kampung narkoba yang menjadi objek penindakan, yakni Kampung Muara Bahari, Kampung Ambon, dan Kampung Berlan.
"Karena Jakarta, BNN juga ada di Jakarta Bapak Kepapa BNN (Komjen Suyudi Ario Seto), telah melakukan kegiatan dan langsung dipimpin oleh beliau yaitu operasi terpadu penindakan hukum di beberapa daerah rawan narkoba," kata Awang dalam konferensi pers di kantornya, Senin, 29 Desember 2025.
Awang mengungkapkan ada 17 tersangka ditangkap dalam operasi di Kampung Muara Bahari, Jakarta Utara pada 5 dan 7 November 2025. Dengan barang bukti sabu seberat 89.169,42 gram, ganja 91,53 gram, ekstasi 159 butir, uang tunai Rp1.468.253.000 (Rp1,4 miliar), uang palsu Rp5,5 juta, 5 batang emas seberat 100 gram, 6 buah gelang emas putih, 1 buah gelang emas kuning, 1 buah cincin emas, 6 buah kalung emas, 6 pucuk senjata api, 1 pucuk senjata api rakitan, 2 pucuk senapan angin tactical, 6 pucuk senjata air softgun, dan 21 buah senjata tajam.
Baca Juga :
BNNP Jakarta Temukan 156 Siswa Terpapar Narkoba Sepanjang 2025Sementara itu, operasi di Kampung Ambon, Jakarta Barat pada 6 November 2025 ditangkap delapan tersangka. Dengan barang bukti sabu 558,05 gram, ganja 1 klip siap edar, alat hisap sabu, timbangan, handphone, kartu ATM, dan buku tabungan.
Sedangkan, penindakan hukum di Kampung Berlan, Jakarta Timur pada 26 November 2025 ditangkap 24 tersangka. Dengan barang bukti ganja 124,39 gram, sabu 62,77 gram, 1 buah mesin penghitung uang, 2 buah brankas, 3 unit timbangan digital, uang tunai Rp8.230.000, sejumlah perhiasan, 31 unit handphone, 13 unit CCTV, 3 pucuk senapan antin, dan 13 buah senjata tajam.
Kepala BNNP DKI Jakarta Brigjen Pol. Awang Joko Rumitro. Foto: Metro TV/Siti Yona Hukmana
Kepala BNNP Jakarta Awang menyebut emas disita dalam operasi ini, karena merupakan aset hasil dari peredaran narkoba yang dilakukan. Aset-aset tersebut akan dilacak atas dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan disita untuk negara.
Ubah Kampung Muara Bahari jadi kampung islami
Di samping itu, BNN tengah berupaya mengubah Kampung Muara Bahari menjadi kampung islami. Upaya ini telah dilakukan dengan menggandeng tokoh agama setempat.
Selain itu, BNN juga menggelorakan program life skill kepada masyarakat di kawasan Kampung Muara Bahari dan kampung narkoba lainnya. Program life skill yang diberikan berupa pelatihan kuliner di Kampung Boncos dan Kampung Ambon, pelatihan steam motor di Kamal Muara, pelatihan barista kopi di Kelurahan Pondok Labu, dan pelatihan kuliner di Kelapa Dua Wetan, Kelurahan Susukan dan Kelurahan Makasar.
Baca Juga :
BNN Berhasil Ungkap 746 Kasus Narkoba Sepanjang 2025Namun demikian, BNN meminta bantuan semua pihak agar program ini berjalan lancar, karena BNNP DKI Jakarta hanya beranggotakan 82 orang, dan BNN Kabupaten (BNNK) di Jakarta hanya beranggotakan 30 orang, sehingga membutuhkan keterlibatan semua komponen.
