Pemerintah Pastikan Ketersediaan BBM dan LPG Aman Jelang Natal dan Tahun Baru

narasi.tv
8 jam lalu
Cover Berita

Pemerintah menyampaikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji (LPG) nasional berada dalam kondisi mencukupi menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Stok energi nasional dilaporkan berada di atas standar minimum yang ditetapkan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan stok BBM dan LPG nasional saat ini berada di kisaran 20 hari, lebih tinggi dibandingkan standar minimum nasional yang berkisar antara 17 hingga 18 hari. Informasi tersebut disampaikan setelah menerima paparan dari Direksi Pertamina dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

“Saya tadi mendapat pemaparan langsung dari Direksi Pertamina dan dari BPH Migas bahwa untuk stok BBM nasional kita di atas standar minimum. Standar minimum kita ada yang 17 hari dan ada yang 18 hari. Tapi di atas itu, artinya rata-rata di atas 18 hari, sekitar 20 hari… Jadi rata-rata sekitar 20 hari,” ujar Bahlil usai inspeksi di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, Minggu (28/12).

Menurut Bahlil, ketersediaan seluruh jenis BBM, termasuk solar, Pertalite (RON 90), dan Pertamax Turbo (RON 95), berada di atas ambang minimum nasional. Kondisi serupa juga berlaku untuk stok LPG.

“Jadi dapat dipastikan kebutuhan solar, bensin RON 90 Pertalite, kemudian Pertamax 95 turbo, semua ketersediaan stoknya di atas standar minimum nasional. Jadi nggak perlu ada keraguan apa-apa. LPG juga di atas standar minimum nasional,” katanya.

TBBM Plumpang merupakan salah satu terminal utama dalam sistem distribusi energi nasional. Terminal ini menyuplai sekitar 15 persen cadangan BBM nasional dan melayani distribusi BBM untuk wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, termasuk pasokan LPG.

“Saya hari ini datang ke tempat ini dalam rangka bagian daripada tugas-tugas kami sebagai Satgas Nataru di sektor ESDM dan saya datang untuk memastikan tentang cadangan BBM nasional kita,” tutur Bahlil.

Selain memastikan ketersediaan stok, pemerintah juga memantau distribusi energi di wilayah terdampak bencana, khususnya di Sumatera. Di Aceh, distribusi BBM dan LPG sempat terkendala akibat akses darat yang terputus, sehingga pengiriman dilakukan melalui jalur udara.

“Khusus untuk saudara-saudara kita yang di Aceh, Alhamdulillah kita ikuti terus perkembangan yang selama ini kita drop BBM pakai helikopter, pakai pesawat, termasuk LPG,” ujar Bahlil.

Dalam beberapa hari terakhir, akses darat ke sejumlah wilayah mulai terbuka. Mobil tangki dilaporkan mulai menjangkau daerah yang sebelumnya terisolasi, seperti Takengon, Bener Meriah, dan Aceh Tengah. Di Aceh Tamiang, tujuh SPBU diminta beroperasi selama 24 jam untuk mendukung distribusi energi.

“Yang tadinya SPBU sama sekali nggak bisa jalan… alhamdulillah sudah bisa masuk termasuk yang di Tamiang ada 7 pompa bensin yang kita minta beroperasi 24 jam,” jelasnya.

Untuk wilayah lain yang baru terbuka dari kondisi isolasi, distribusi BBM akan dilakukan setelah akses jalan dapat dilalui secara penuh.

“Begitu jalannya sudah bisa dilalui kita akan mobilisasi BBM termasuk juga meminta beroperasi selama 24 jam secara penuh,” tutup Bahlil.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Hentikan Kasus Tambang Konawe Utara, KPK Sebut BPK Tak Bisa Hitung Kerugian Negara 
• 34 menit laluokezone.com
thumb
Pulau Jawa menjadi destinasi wisata favorit pada libur tahun baru
• 18 jam laluantaranews.com
thumb
Hindari Tidur Bersender di Jendela Pesawat, Apa Alasannya?
• 14 jam lalubeautynesia.id
thumb
Abaikan Isu Comeback ke Manchester United, Scott McTominay Malah Ingin Bereuni dengan Marcus Rashford di Barcelona?
• 10 jam lalutvonenews.com
thumb
Pengacara Roy Suryo Cs: Pratikno ke Solo Bukan Sekadar Liburan
• 5 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.