FAJAR, POLMAN– Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencatat sejumlah capaian signifikan dalam sektor persampahan dan pertamanan sepanjang tahun 2025. Berbagai terobosan dan inovasi dilakukan sebagai bagian dari program prioritas Bersih Sampah dan Banjir di bawah kepemimpinan Bupati Polewali Mandar H. Samsul Mahmud bersama Wakil Bupati Hj. Andi Nursami, MP (ASSAMI).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Polewali Mandar, Jumadil, mengatakan bahwa selama satu tahun kepemimpinan ASSAMI, penanganan sampah dilakukan secara komprehensif melalui pendekatan edukatif, kolaboratif, dan berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Fokus utama kami adalah perubahan perilaku masyarakat melalui edukasi pemilahan sampah dari sumber, penguatan kelembagaan pengelolaan sampah, serta peningkatan sarana dan prasarana pengolahan sampah terpadu,” ujar Jumadil.
Edukasi dan Gerakan Kolaboratif
DLH Polman melaksanakan program edukasi dan sosialisasi pemilahan sampah di tingkat rumah tangga, sekolah, perkantoran, dan fasilitas umum. Edukasi ini dilakukan langsung oleh Bupati Polewali Mandar bersama Kepala DLH melalui momentum Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di lima sekolah, yakni SMA Negeri 1 Polewali, SMK Negeri 1 Polewali, SMP Negeri 3 Polewali, SMP Negeri 2 Polewali, dan SMP Negeri 4 Polewali.
Selain itu, kerja bakti rutin setiap hari Jumat digelar secara kolaboratif bersama DLH, Damkar, TNI, Polri, Bapas/Lapas, serta pemerintah kelurahan dan desa dengan fokus membersihkan drainase dari sampah. Kegiatan bersih-bersih pantai, bawah laut, dan pasar juga dilakukan bersama komunitas peduli lingkungan, pelajar lintas jenjang, dan pelaku usaha.
Penguatan Bank Sampah Induk Sipamandaq
Program peningkatan pelayanan Bank Sampah Induk Sipamandaq menunjukkan hasil positif. Sepanjang tahun 2025, jumlah nasabah meningkat 30 persen menjadi sekitar 600 orang, dengan total sampah ekonomis yang ditangani mencapai kurang lebih 100 ton.
Sampah plastik jenis kantong kresek yang dikirim ke Makassar tercatat sebanyak 43,8 ton. Program Sedekah Sampah berhasil menyalurkan dana sebesar Rp3.510.000 ke BAZNAS. Selain itu, DLH juga bekerja sama dengan PT Pegadaian dalam program tabungan emas, di mana sampah anorganik yang disetorkan masyarakat dapat dikonversi menjadi saldo tabungan emas.
Revitalisasi TPS3R
Revitalisasi Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) turut menjadi perhatian. Jumlah TPS3R aktif meningkat dari dua menjadi lima unit. TPS3R yang dikelola KSM Obat Sampah di Kelurahan Madatte mampu mengelola sampah 5–10 ton per hari dengan jumlah pelanggan sekitar 1.000 orang.
TPS3R ini juga menghadirkan inovasi berupa reaktor gas metana dari sampah serta menyerap tenaga kerja sekitar 30 orang.
Pembangunan TPST dan Wisata Edukasi
DLH Polman juga membangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Paku, Kecamatan Binuang. Fasilitas ini dilengkapi dengan incinerator berkapasitas 20 ton per hari, sarana pengomposan sampah organik berkapasitas 5 ton per hari, serta fasilitas pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi.
TPST tersebut juga disiapkan sebagai lokasi wisata edukasi dan kunjungan belajar pengolahan sampah terpadu.
Penataan dan Pemeliharaan Pertamanan
Di sektor pertamanan, DLH Polman melakukan penataan dan pemeliharaan Taman Bambu Runcing, Taman Alun-alun Polewali Mandar, serta taman median jalan, pintu gerbang kota, dan lampu taman kota.
Pemerintah daerah berharap sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dapat terus terjalin demi mewujudkan Polewali Mandar yang bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan, sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan Kabupaten Polewali Mandar. (*/)





