Polrestabes Medan mengungkap kasus anak SD kelas 6 berinisial A (12 tahun), yang membunuh ibu kandungnya, Faizah Soraya (42), di rumah mereka di Jalan Dwi Kora, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Medan, Rabu (10/12).
Faizah ditusuk 26 kali menggunakan pisau oleh A hingga tewas.
Motif A membunuh ibunya karena merasa sakit hati. Faizah kerap memarahi A, kakak dan suami (ayah pelaku), bahkan kakaknya dipukuli menggunakan sapu dan ikat pinggang.
"Perlakuan korban terhadap bapak, kakak, adik mengancam dengan menggunakan pisau. Pernah mengancam dengan menggunakan pisau. Kakak sering dimarahi, dimaki, dipukul menggunakan sapu dan tali pinggang. Kemudian adik sering dimarahi dan dicubit. Adik terlintas berpikir untuk melukai korban, tetapi tidak ada kesempatan," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, saat jumpa pers di kantornya, Senin (29/12).
Diketahui bahwa korban, kakak, dan adik bersama dengan bapaknya masih tinggal satu rumah. Namun hubungan antara bapak dan istrinya (korban) itu kurang harmonis.
Berikut kronologi kasus tersebut:
Rabu, 10 Desember 2025Pukul 04.00 WIB
Korban, adik (pelaku) dan kakak tidur di lantai bawah. Sedangkan ayah mereka tidur di lantai 2.
"Adik (ABH), tiba-tiba terbangun dan memandangi korban yang tidur di sampingnya. Semakin menimbulkan rasa marah," ucap Calvijn.
Adik lalu mengambil pisau yang ada di dapur. Adik membuka bajunya dan melukai korban dengan 26 tusukan.
"Ditanyakan kepada adik, kenapa baju dibuka. Dengan alasan supaya tidak terkena apabila ada perlukaan-perlukaan yang ada yang menodai bajunya," jelas Calvijn.
Saat itu, kakak terbangun dan merampas pisau dari tangan adik. Pisau dibuang ke dalam kamar. Adik kembali mengambil pisau kecil di dapur.
"Kakak berusaha menutup pintu, sehingga pisau kecil yang dipegang adik terjatuh. Jadi pada saat adik keluar kamar ke dapur, dan ingin masuk kembali menggunakan pisau kedua, sehingga terjadi tarik menarik dengan kakak sehingga pisaunya terjatuh," papar Calvijn.
Kakak langsung lari ke lantai 2 untuk memanggil ayahnya. Setelah itu keduanya mengecek korban di kamar lantai 1. Saat itu korban masih hidup, sempat diangkat dan disandarkan.
Pukul 05.04 WIB
Keluarga sempat memanggil ambulans. Korban juga meminta minum dan minta didudukkan. Kemudian ayah berusaha menghubungi rumah sakit.
Ayah dan kakak membaringkan korban di tempat tidur.
Pukul 05.40 WIB
Ambulans datang memeriksa korban ternyata sudah meninggal dunia.
Kepala Lingkungan (Kapling) yang mendapat info langsung menghubungi Polsek Sunggal.
Polsek Sunggal tiba di TKP dan melihat korban dalam kondisi sudah meninggal dunia.




