Siswa Sekolah Rakyat Suarakan Empati Korban Bencana Sumatera dalam 3 Bahasa

detik.com
3 jam lalu
Cover Berita
Jakarta -

Kemampuan siswa Sekolah Rakyat menyampaikan pidato dalam tiga bahasa asing menjadi sorotan pada acara Doa untuk Sumatera di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur.

Penyampaian pidato dalam Bahasa Arab, Jepang, dan Inggris ini dinilai menjadi simbol kemanusiaan sekaligus cerminan keberhasilan pendidikan karakter yang dijalankan melalui Program Sekolah Rakyat.

Royyal Al Mala, siswa Sekolah Rakyat Terpadu (SRT) 47 Malang menyampaikan pidato Bahasa Arab dengan menekankan pesan empati dan solidaritas kepada anak-anak yang terdampak bencana.

"Untuk sahabat-sahabat kami di Sumatra, doa kami bersama kalian, dan empati kami bersama kalian. Kami belajar hari ini, juga atas nama kalian," kata Royyal dalam keterangan tertulis, Senin (29/12/2025).

Pidato berikutnya disampaikan dalam Bahasa Jepang oleh Riski Aulia, siswa SRMP 7 Probolinggo. Dalam pidatonya, ia menyemangati anak-anak di seluruh Tanah Air untuk terus belajar.

"Kesshite manabu koto o yamenaide kudasai. Manabi wa unmei o kaeru michi de ari, Indoneshia o kizuku michi demo arimasu. (Jangan pernah berhenti belajar. Karena belajar adalah jalan untuk mengubah nasib, dan jalan membangun Indonesia)," kata Riski.

Baca juga: Wamensos Dorong Pemutakhiran Data untuk Perkuat Bansos & Cadangan Pangan

Sementara itu, pidato dalam Bahasa Inggris disampaikan oleh Rendra Ikwal Putra, siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 21 Surabaya. Ia menegaskan bahwa siswa dari keluarga miskin juga memiliki harapan dan kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.

"We learn together, we grow as equals. We look to the future with hope. Thank you, Mr. President," kata Rendra.

Ketua Formatur Sekolah Rakyat, Prof. Mohammad Nuh menjelaskan kemampuan siswa dalam berbahasa asing tidak terlepas dari prinsip trilogi Sekolah Rakyat, yaitu memuliakan kaum cilik, menjangkau yang tidak terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin.

"Tadinya tidak mungkin, melalui Sekolah Rakyat kita buat mungkin. Mulai dari yang baris-berbaris, termasuk pidato bahasa Inggris yang pengucapannya sangat benar. Tadinya barangkali tidak mungkin. Anak-anak tadi itu bisa berbahasa Jepang, Inggris dan Arab. Tadinya tidak punya keyakinan diri, (akhirnya) keyakinannya tumbuh. Maka itulah salah satu di antara tujuan Sekolah Rakyat," jelas Nuh.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menambahkan, pendampingan terhadap siswa Sekolah Rakyat dilakukan secara berkelanjutan, hingga mereka mampu meraih cita-cita, baik melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun bekerja sesuai bakat dan minat, baik di dalam atau luar negeri.

Baca juga: Mensos: Dapur Umum Masih Terus Bekerja, Sajikan 400 Ribu Porsi Tiap Hari

"Alhamdulillah anak-anak Sekolah Rakyat ini dengan belajar, ada yang bisa bahasa Arab, Inggris dan Jepang serta Mandarin. Semuanya nanti akan dibimbing supaya bisa menjadi pekerja yang terampil. Intinya SMA Sekolah Rakyat nanti kalau sudah lulus diharapkan mendapat pekerjaan yang tepat. Sehingga bisa jadi agen perubahan untuk keluarga dan lingkungannya," jelas Gus Ipul.

Acara Doa untuk Sumatra diikuti 898 siswa Sekolah Rakyat bersama 849 orang tua. Turut hadir pula 13 kepala Sekolah Rakyat, 331 guru dan tenaga kependidikan. Secara keseluruhan, kegiatan ini diikuti oleh 2.091 peserta.

Peserta berasal dari 12 Sekolah Rakyat yang tersebar di Jawa Timur, yakni SRMP 28 Pasuruan, SRT 3 Pasuruan, SRT 48 Pasuruan, SRMA 21 Surabaya, SRT 47 Malang, SRMP 16 Malang, SRMA 22 Malang, SRMP 14 Batu, SRMP 15 Mojokerto, SRT 51 Bangkalan, SRT 8 Jombang, SRMA 37 Gresik, serta SRT 7 Kota Probolinggo.

Acara Doa bersama tersebut turut dihadiri Gubernur Jawa Timur yang diwakili Plt. Asisten I Provinsi Jawa Timur Imam Hidayat, wakil Rektor Unesa, Penasihat I Dharma Wanita Kemensos Fatma Saifullah Yusuf, pejabat tinggi pratama dan madya Kementerian Sosial RI, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, serta sejumlah kepala daerah dan kepala dinas sosial se-Jawa Timur.




(akd/ega)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Saat KSAD Maruli Kesal Ada yang Curi Baut Jembatan Bailey di Tengah Bencana: Biadab!
• 11 jam laludisway.id
thumb
Mangrove Menyerap Karbon Lebih Efektif Dibandingkan dengan Hutan
• 7 jam lalukatadata.co.id
thumb
BNPB soal Penyaluran DTH: Bukan Masyarakat Datang ke Bank, Tapi Himbara yang Datangi Tiap Dusun
• 14 jam lalukompas.tv
thumb
Ini target jumlah pengunjung Ancol pada malam tahun baru
• 5 jam laluantaranews.com
thumb
7 Tips Memulai Tahun Baru 2026 dengan Lebih Produktif, Jangan Ulangi Kesalahan yang Sama
• 2 jam lalugrid.id
Berhasil disimpan.