SELAMA puluhan tahun, dinosaurus masih menyimpan banyak misteri bagi para ilmuwan. Bukan lagi soal bagaimana reptil raksasa itu punah, melainkan bagaimana sebenarnya dinosaurus berkembang biak atau kawin.
Berbeda dengan tulang atau jejak kaki yang mudah terawetkan sebagai fosil, aktivitas kawin berlangsung singkat, jarang terjadi, dan hampir tidak meninggalkan bukti langsung. Namun, penelitian terbaru perlahan mulai membuka tabir kehidupan intim hewan terbesar yang pernah hidup di Bumi tersebut.
Mengutip National Geographic, kombinasi temuan fosil tulang, jaringan lunak, hingga jejak perilaku yang membatu kini membantu ilmuwan merekonstruksi cara dinosaurus kawin dan menarik pasangan.
Bukti Mengejutkan: Kawin Bisa Mematahkan Tulang DinosaurusPetunjuk pertama datang dari tulang ekor. Paleontolog Filippo Bertozzo dan timnya menemukan pola cedera aneh pada fosil hadrosaurus, dinosaurus berparuh bebek.
Banyak fosil hadrosaurus menunjukkan patah tulang di bagian pangkal ekor, tepat di dekat panggul. Anehnya, cedera ini tidak disertai bekas gigitan predator maupun tanda kecelakaan acak. Pola patahan yang sama ditemukan pada fosil dari berbagai benua dan periode waktu yang berbeda.
Menurut Bertozzo, penjelasan paling masuk akal adalah aktivitas kawin.
Hadrosaurus memiliki ukuran luar biasa besar, panjangnya bisa mencapai delapan meter dengan berat hingga empat ton. Saat seekor hadrosaurus menaiki pasangannya, bobot tubuh raksasa tersebut memberikan tekanan ekstrem pada bagian belakang tubuh pasangan di bawahnya. Tekanan inilah yang diduga menyebabkan ekor melengkung secara paksa hingga tulangnya patah.
Mengapa Kawin Dinosaurus Begitu Sulit?Jawabannya terletak pada anatomi tubuh dinosaurus.
Seperti burung dan buaya modern, dua kerabat terdekat dinosaurus, mereka hanya memiliki satu lubang tubuh yang disebut kloaka. Kloaka berfungsi sebagai muara saluran pencernaan, kemih, dan reproduksi.
Agar bisa kawin, dua dinosaurus harus menyelaraskan kloaka mereka secara presisi. Proses ini menuntut posisi tubuh yang sangat canggung, terutama bagi hewan berbobot beberapa ton.
Bukti fisik tentang keberadaan kloaka dinosaurus baru benar-benar ditemukan pada 2022. Fosil Psittacosaurus yang terawetkan secara luar biasa memperlihatkan celah vertikal di belakang panggul, sangat mirip dengan kloaka buaya modern. Temuan ini memperkuat teori bahwa proses kawin dinosaurus memang penuh tekanan fisik ekstrem.
Cara Dinosaurus Menarik PasanganKehidupan reproduksi dinosaurus tidak hanya soal mekanika tubuh. Fosil dan jejak perilaku menunjukkan bahwa dinosaurus juga melakukan ritual rayuan.
Ornamen tubuh seperti tanduk ceratopsia, jambul kepala, pelat punggung stegosaurus, hingga duri tajam yang dulu dianggap murni sebagai alat pertahanan, kini diyakini juga berfungsi sebagai alat pamer visual untuk menarik pasangan.
Salah satu temuan paling menarik adalah keberadaan apa yang disebut ilmuwan sebagai “arena pamer dinosaurus”. Area ini dipenuhi goresan besar di permukaan tanah yang dibuat oleh kaki dan cakar dinosaurus.
Awalnya, para peneliti mengira goresan tersebut merupakan sisa aktivitas pembuatan sarang. Namun setelah dianalisis lebih lanjut, pola goresannya terlalu rapat, teratur, dan berulang untuk sekadar sarang.
Para ilmuwan kemudian menyimpulkan bahwa goresan ini sengaja dibuat sebagai bagian dari ritual menarik pasangan.
Ritual Mirip Burung ModernFenomena ini mengingatkan pada perilaku burung modern—seperti burung merak yang memamerkan ekor atau burung jantan yang bernyanyi untuk menarik betina. Dinosaurus kemungkinan melakukan hal serupa dengan cara mereka sendiri.
Mereka berkumpul di satu lokasi, menggaruk tanah, menggeram, berjalan mondar-mandir, atau memamerkan ukuran tubuh dan kekuatan fisik. Dari sinilah pasangan dipilih sebelum akhirnya kawin dan bertelur.
Jejak-jejak ini menunjukkan bahwa dinosaurus bukan hanya makhluk besar dan menakutkan, tetapi juga hewan dengan kehidupan sosial dan reproduksi yang kompleks. (National Geographic/Z-10)





