Harga bitcoin berbalik melemah pada Senin (29/12). Hal itu menghentikan reli pemulihan yang baru mulai terbentuk dalam pasar mata uang kripto global.
Dilansir dari Coinmarketcap, bitcoin yang mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, turun ke kisaran US$87.000 setelah sebelumnya sempat bergerak di atas US$90.000.
Baca Juga: IMF Puji Ekonomi El Salvador, Tak Minta Lagi Stop Akumulasi Bitcoin
Pelemahan tersebut mendorong para pelaku pasar untuk mengurangi posisi perdagangan berbasis leverage. Data Coinglass menunjukkan total open interest kumulatif pada kontrak berjangka bitcoin yang tercatat dalam berbagai bursa global turun menjadi sekitar 533.000 BTC.
Analis Laser Digital menyoroti pola pergerakan harga yang menunjukkan tekanan jual lebih besar selama jam perdagangan di Amerika Serikat (AS).
“Tren menarik yang perlu dicermati adalah kinerja harga yang jelas lebih lemah selama jam perdagangan dari AS. Hal ini kemungkinan besar didorong oleh tekanan jual dari arus tax harvesting menjelang akhir tahun, mengingat kripto menjadi salah satu aset dengan kinerja terburuk secara global tahun ini,” kata Analis Laser Digital.
Baca Juga: Minta Tebusan Bitcoin, Dua Gedung Hyundai Dievakuasi Usai Jadi Sasaran Ancaman Bom
Pelemahan bitcoin tersebut juga menekan sentimen dalam pasar kripto secara keseluruhan, dengan reli pemulihan pada aset kripto alternatif belum mampu bertahan menyusul berkurangnya minat spekulatif dan kehati-hatian investor menjelang pergantian tahun.





