Undip Siap Jadi Migrant Center, Perkuat Penempatan PMI ke Jepang

tvrinews.com
9 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Krisafika Taraisya Subagio

TVRINews, Semarang

Universitas Diponegoro (Undip) menyatakan kesiapan untuk menjadi migrant center sekaligus penghubung strategis dalam penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri.

Komitmen ini disampaikan langsung Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo saat menerima kunjungan jajaran Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) di Migrant Center Undip, Semarang, Senin, 29 Desember 2025.

Suharnomo menjelaskan, Jepang menjadi negara tujuan utama kerja sama Undip, khususnya di sektor kelautan dan perikanan. Kolaborasi tersebut tidak hanya menyangkut penempatan tenaga kerja, tetapi juga mencakup riset dan ekspor produk perikanan yang telah berjalan secara rutin.

"Yang paling banyak ke luar negeri itu ke Jepang, terutama sektor kelautan dan perikanan. Hampir semua jenis perikanan kita ekspor ke Jepang, termasuk ikan teri nasi. Bahkan riset kami rutin dilakukan dua minggu sekali," kata Suharnomo dalam keterangannya, dikutip dari siaran pers yang diterima tvrinews.com, Selasa, 30 Desember 2025.

Undip juga telah menggandeng pihak swasta dalam membangun skema ekspor langsung ke Jepang. Namun, mitra dari Jepang meminta agar kerja sama tersebut tetap difasilitasi melalui Undip sebagai institusi akademik.

Selain ekspor, Undip menyiapkan lulusan untuk bekerja di Jepang. Setiap tahun, puluhan hingga ratusan mahasiswa, khususnya dari bidang perikanan, dibekali kemampuan bahasa, keterampilan teknis, serta kesiapan mental kerja.

"Kami menyiapkan dari sisi bahasa, kemampuan teknis, dan mental kerja. Kesiapan ini cukup mumpuni jika Undip dijadikan migrant center," jelasnya.

Ia menegaskan, penempatan pekerja migran tidak boleh berhenti pada proses pengiriman, tetapi harus terintegrasi dengan pemantauan dan pelindungan, termasuk koordinasi dengan perwakilan Indonesia di luar negeri.

"Kami ingin proses ini inline, tidak hanya penempatan, tetapi juga pengawasan dan pelindungan. Ini bisa menjadi bagian dari ekosistem KemenP2MI," tegasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Promosi dan Pemanfaatan Peluang Kerja Luar Negeri KemenP2MI, Dwi Setiawan Susanto, menilai inisiatif Undip perlu dieskalasi menjadi program berskala nasional, terutama untuk penguatan sektor vokasi.

"Kita dorong ini menjadi satu program besar. Untuk vokasi, penguatan bahasa Jepang juga bisa diarahkan untuk mengisi sektor hospitality," ujar Dwi Setiawan Susanto.

Menurut Dwi, program tersebut akan masuk dalam basis data dan laporan KemenP2MI pada 2025. Ia juga mendorong kolaborasi BP3MI Jawa Tengah dengan Undip untuk kajian migrasi aman serta penguatan ekosistem layanan pekerja migran.

"Kita bisa mengonsolidasikan lembaga bahasa, psikologi, dan klinik kesehatan dalam satu ekosistem migrant center," ucapnya.

Direktur Jenderal Penempatan KemenP2MI, Ahnas, menambahkan bahwa Undip memiliki potensi besar menjadi pusat layanan PMI di Jawa Tengah. Selain sektor kelautan dan perikanan, kebutuhan tenaga kerja juga mencakup welder, perawat, hingga sektor lainnya.

"Permintaan tenaga kerja ke depan cukup besar, sesuai arahan Presiden. Undip berpotensi menjadi pusat layanan dan penguatan SDM PMI di Jawa Tengah," ungkap Ahnas.

Editor: Redaksi TVRINews


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Dasco Sebut Presiden Prabowo Bakal ke Sumatra Lagi, 31 Desember
• 48 menit lalubisnis.com
thumb
Gempa Hari Ini Guncang Bengkulu Utara, Cek Magnitudonya!
• 4 jam lalurctiplus.com
thumb
PKB sebut pertemuan empat ketua partai bahas hal untuk kebaikan bangsa
• 18 jam laluantaranews.com
thumb
Polda Metro Pastikan Tilang ETLE Tetap Berlaku saat Libur Nataru
• 12 jam laluidxchannel.com
thumb
Holding UMKM Dapat Tingkatkan Daya Saing UMKM hingga Pasar Global
• 23 jam laluwartaekonomi.co.id
Berhasil disimpan.