JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi mengungkapkan bahwa hampir seluruh desa dan fasilitas di wilayahnya lumpuh akibat banjir bandang dan tanah longsor yang melanda pada akhir November 2025.
Namun, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang terus berupaya bangkit dari dampak bencana dengan dukungan berbagai pihak selama satu bulan terakhir.
“Kami laporkan bahwa 12 kecamatan dengan 216 desa di wilayah kami semuanya terimbas terkena banjir bandang, dan semuanya dalam keadaan lumpuh, baik dari pemerintahan, TNI-Polri, dan perekonomian,” kata Armia saat rapat koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Pascabencana Sumatera yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI di Aceh, Selasa (30/12/2025).
Baca juga: DPR Bentuk Satgas Pemulihan Sumatera, Berkantor di Aceh
“Kami saat ini berusaha, sudah lebih satu bulan kami berusaha untuk bangkit. Alhamdulillah, kami dibantu dari BNPB, dari TNI dan Polri,” imbuh dia.
Armia menyebutkan, ribuan personel TNI dan Polri telah dikerahkan untuk membantu proses pembersihan dan pemulihan pascabencana.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=banjir aceh, Aceh Tamiang, banjir Aceh Tamiang, bencana Aceh, pemulihan pascabencana, bencana sumatera&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8zMC8xMTU5MTUzMS9idXBhdGktYWNlaC10YW1pYW5nLXNlbHVydWgtZGVzYS1sdW1wdWgtc3VkYWgtc2VidWxhbi1sZWJpaC1rYW1pLWJlcnVzYWhh&q=Bupati Aceh Tamiang: Seluruh Desa Lumpuh, Sudah Sebulan Lebih Kami Berusaha Bangkit§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Para personel itu bekerja keras membersihkan lumpur hingga ke desa-desa karena kondisi tersebut menjadi penyebab utama lumpuhnya aktivitas ekonomi masyarakat.
Baca juga: Gubernur Aceh Harap Pemulihan Infrastruktur dan Pembangunan Hunian Dipercepat
“Saat ini jumlah TNI ada sekitar 3.385 orang, Polri ada 877 orang yang di-BKO-kan ke Aceh Tamiang. Semuanya saat ini bekerja dengan keras untuk menangani lumpur sampai ke desa-desa, dari ibu kota kabupaten sampai ke desa-desa, karena memang inilah yang menyebabkan lumpuhnya perekonomian,” ujar Armia.
Pensiunan Jenderal Bintang Dua Polri itu menargetkan proses pembersihan lumpur khusus untuk kawasan ibu kota kabupaten dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat.
Saat ini, progres pembersihan lumpur di wilayah tersebut telah mencapai sekitar 80 persen dan sisanya akan dikebut.
Baca juga: Tsunami-Banjir Aceh: Pelajaran untuk Edukasi, Tata Ruang, dan Pemulihan Alam
“Alhamdulillah tadi pagi kemarin kami sudah melihat 80 persen untuk lumpur sudah bisa kami bersihkan di sekitar ibu kota kabupaten, sisa 20 persen lagi karena itu masih ada beberapa parit yang masih padat oleh lumpur. Insyaallah ini bisa kami selesaikan dalam waktu dua hari,” kata Armia.
Selain lumpur, pemerintah daerah juga sudah mulai menangani tumpukan kayu yang terbawa banjir bandang di berbagai titik, termasuk di kawasan Pesantren Darul Mukhlisin.
“Kemudian untuk tumpukan kayu di Pesantren Darul Mukhlisin sudah 85 persen kami angkut. Sekarang ini kayu atau balok-balok yang besar-besar sudah kami singkirkan, kami tumpuk di pinggir sungai,” ujar dia.
Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini


