Akrobat Investor Asing BUMI: Chengdong dan UBS Lepas Saham Akhir Tahun, Ada Apa?

katadata.co.id
14 jam lalu
Cover Berita

Tekanan jual investor asing membayangi saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sepanjang Desember 2025. Merujuk data Kustodion Sentral Efek Indonesia (KSEI) investor asing Chengdong Corporation tercatat melakukan rangkaian aksi divestasi saham BUMI sepanjang Desember 2025. 

Selain Chengdong Corporation yang melakukan divestasi bertahap hampir sepanjang bulan, UBS AG London juga tercatat melepas ratusan juta saham BUMI. Rangkaian aksi jual ini memangkas porsi kepemilikan dua institusi asing tersebut di emiten batu bara milik Grup Bakrie itu.

Berdasarkan laporan kepemilikan saham ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 29 Desember 2025, Chengdong Corporation menurunkan kepemilikan saham BUMI dari 6,99% menjadi 5,99%. Jumlah saham yang dikuasai Chengdong menyusut dari 25,98 miliar saham menjadi 22,27 miliar saham setelah serangkaian transaksi penjualan dengan tujuan divestment

Aksi jual Chengdong dimulai sejak awal Desember dan berlangsung hampir setiap pekan. Pada 1 Desember 2025, Chengdong melepas lebih dari 460 juta saham BUMI di kisaran harga Rp 244–Rp 246 per saham. 

Penjualan berlanjut pada 3–5 Desember dengan total ratusan juta saham dilepas di harga Rp 238–Rp 243 per saham. Intensitas divestasi meningkat pada 8–10 Desember, ketika Chengdong menjual lebih dari 2 miliar saham dalam beberapa transaksi dengan harga bervariasi mulai Rp245 hingga Rp326 per saham

Memasuki paruh kedua bulan, Chengdong masih melanjutkan aksi jual meski volumenya lebih terbatas. Penjualan dilakukan pada rentang harga yang lebih tinggi, yakni Rp 339 hingga Rp 388 per saham, dengan transaksi terakhir tercatat pada 22 Desember 2025 sebanyak 50,84 juta saham di harga Rp 388 per saham

Selain Chengdong, tekanan jual asing juga datang dari UBS AG London. Dalam laporan kepemilikan saham ke OJK tertanggal 22 Desember 2025, UBS AG London melaporkan penjualan 627,35 juta saham BUMI pada 15 Desember 2025 di harga Rp366 per saham. 

Aksi tersebut menurunkan kepemilikan UBS di BUMI dari 6,06% menjadi 5,89%, dengan jumlah saham berkurang dari 22,51 miliar menjadi 21,88 miliar saham. Berbeda dengan Chengdong, UBS menjelaskan penjualan saham tersebut dilakukan bukan atas alasan divestasi. 

“UBS menjual saham untuk aktivitas lindung nilai derivatif klien,” ujar UBS dalam keterangan yang dikutip Selasa (30/12). 

Kombinasi aksi divestasi Chengdong dan penjualan besar UBS menunjukkan adanya penyesuaian portofolio investor asing di saham BUMI sepanjang Desember. Meski dilakukan dengan motif berbeda yaitu divestasi murni dan lindung nilai derivatif akumulasi aksi jual tersebut turut memberi tekanan pasokan saham di pasar, seiring volatilitas pergerakan harga BUMI menjelang akhir tahun.

Pergerakan Saham BUMI 

Aksi divestasi bertahap dari Chengdong Corporation dan penjualan UBS AG London terjadi di tengah pergerakan harga saham BUMI yang sangat fluktuatif dan arus dana asing yang berganti antara net buy dan net sell sepanjang Desember 2025. Kombinasi ini menunjukkan dinamika pasar yang kompleks menjelang akhir tahun. 

Pada perdagangan Senin (29/12) saham BUMI menjadi emiten yang paling banyak dilepas investor asing dengan nilai net sell sekitar Rp 568,57 miliar. Dari sisi likuiditas, saham BUMI menjadi yang paling aktif diperdagangkan berdasarkan volume dengan transaksi mencapai 5,56 miliar saham atau setara 14,22% dari total volume pasar.

Pergerakan harga saham BUMI sepanjang Desember menunjukkan volatilitas yang signifikan. Pada 10 Desember 2025, saham BUMI melonjak lebih dari 21% ke level sekitar Rp 330 per saham dengan volume perdagangan mencapai sekitar 166 juta lembar dalam satu sesi perdagangan, menarik perhatian investor dan mencatat frekuensi transaksi tinggi 

Namun tidak semua sesi bergerak naik. Pada pertengahan Desember, tepatnya 15 Desember 2025, harga saham BUMI sempat terkoreksi 6,52% dan ditutup di sekitar Rp 344 per saham, dengan volume transaksi yang sangat tinggi mencapai sekitar 13,8 miliar saham, mencerminkan aktivitas jual-beli yang intens di pasar. 

Pergerakan harga dan volume saham BUMI juga tercatat dipengaruhi oleh dinamika arus dana asing. Pada beberapa hari Desember, data net foreign sell menunjukkan tekanan jual oleh investor asing, di mana net foreign sell keseluruhan di pasar tercatat meningkat dan mencatatkan BUMI sebagai salah satu saham utama yang dilepas asing dalam periode tersebut. 





Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pramono Minta Warga Gunakan Transum Saat Rayakan Malam Tahun Baru di Bundaran HI
• 14 jam lalukompas.com
thumb
Jelang Tahun Baru, 18 Ribu Kendaraan dari Jakarta Lintasi Tol Cipali Menuju Cirebon
• 3 jam lalurepublika.co.id
thumb
Bimtek PPIH Arab Saudi Digelar Sebulan, Fokus Materi Teknis, Fisik hingga Mental Pelayanan Jemaah Haji 2026
• 16 jam laludisway.id
thumb
RW di Depok Akan Dapat Rp 300 Juta Mulai 2026
• 11 jam lalukompas.com
thumb
424 Ribu Kendaraan Telah Kembali ke Jakarta
• 4 jam lalumetrotvnews.com
Berhasil disimpan.