Grid.ID – Kabar duka datang dari aktor komedi legendaris tanah air, Diding Boneng. Rumah tinggalnya dilaporkan ambruk pada Minggu (28/12/2025) malam. Beruntung, meski bangunan mengalami kerusakan parah, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Bagaimana sebenarnya detik-detik kejadian tersebut? Berikut adalah kronologi lengkap dan penyebab di balik robohnya rumah sang komedian.
Dengar Suara Retakan
Peristiwa ini terjadi pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB. Saat kejadian, Diding Boneng sedang tidak berada di rumah. Di dalam rumah, sang anak tengah tertidur lelap sebelum akhirnya menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan atap rumah mereka.
"Yang ada anak saya tidur, dia hampir ketiban. Karena dia merasa loh apaan sih kok di atas kretek-kretek-kretek gitu. Dia curiga, dia lari keluar," ungkap Diding Boneng saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/12/2025).
Nahas, sesaat setelah sang anak berhasil melarikan diri ke luar, bangunan mulai runtuh. Untungnya, tak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
"Begitu dia lari keluar, jatuh (runtuh). Yang di luar juga di belakang, dia ke belakang, belakang jatuh. Jadi dia lari, jatuh, dia lari, jatuh gitu loh," tambahnya.
Bukan Karena Badai, Tapi Masalah Struktur
Banyak yang menduga rumah tersebut roboh akibat cuaca ekstrem. Namun, pemain film KKN Desa Penari itu mengklarifikasi bahwa saat kejadian, cuaca sebenarnya sudah cukup tenang.
Hujan deras memang sempat mengguyur wilayah tersebut pada waktu Maghrib, namun saat rumah itu ambruk pada pukul 9 malam, hujan sudah berhenti.
Diding secara jujur mengungkapkan penyebab utama musibah ini bukanlah faktor alam semata, melainkan kondisi bangunan yang memang sudah tidak layak.
"Kalau saya apa ya, ini rumah kan memang sudah lapuk sudah lama dan tidak pernah di-upgrade. Nah mungkin ya ini titik akhirnya dari kelapukannya itu," jelas aktor 75 tahun tersebut.
Di balik musibah ini, terselip rasa sesal dari pria yang lekat dengan karakter di film Warkop DKI tersebut. Diding mengakui bahwa kelalaiannya dalam merawat kondisi rumah menjadi pemicu utama.
"Sayanya yang salah. Kenapa saya terlalu santai. Beneran, saya ngaku saya salah," ucapnya dengan nada menyesal.
Segera setelah kejadian, adik-adik Diding langsung melapor kepada pengurus lingkungan setempat. Respon cepat ditunjukkan oleh Pak RT dan Pak RW yang langsung turun tangan menangani puing-puing bangunan dan membantu keluarga Diding di lokasi kejadian. (*)
Artikel Asli



