Hampir Sepekan "Speedboat" Terbalik di Kepulauan Yapen, 17 Orang Masih Hilang

JAYAPURA, KOMPAS - Sebanyak 17 dari 21 penumpang perahu motor atau speedboat yang terbalik di perairan Kabupaten Kepualauan Yapen, Papua, masih hilang. Hingga Selasa (30/12/2025), operasi pencarian masih terus dilakukan.

Insiden ini menimpa rombongan speedboat yang berangkat dari Serui, ibu kota Kepulauan Yapen menuju Kampung Waindu, Distrik Waimbawi , Rabu (24/12/2025). Perahu yang menggunakan dua unit mesin 40-PK ini terbalik di perairan Tanjung Andei, sekitar pukul 20.00 WIT.

Informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Biak menyebutkan, laporan kejadian ini pertama kali diterima pada Kamis (25/12/2025) sekitar pukul 17.00. Jika ditarik garis lurus, lokasi kejadian berjarak sekitar 41,24 mil dari Serui dan 1,7 mil dari Waindu.

“Operasi masih dilakukan dengan menyisir zona-zona yang menurut perhitungan menjadi titik kemungkinan korban terbawa arus,” kata Kepala Kantor SAR Biak Kundori.

Adapun pada hari awal operasi SAR, tiga penumpang berhasil ditemukan. Ketiganya yakni Usman Aninam (36), Hengky Injoroweri (39), dan Santi Rontini (27). Adapun, satu korban meninggal yakni Sarah Injoroweri (12) ditemukan pada hari ketiga operasi SAR.

Sementara itu, berdasarkan data sementara dari SAR Biak, 17 penumpang yang masih hilang adalah Yakoba Swom, Alfonsina Injoroweri, Charles Injoroweri, Ona Amapasoi, Olivia Injoroweri, Hendrik Injoroweri, dan Yohanes Injoroweri.

Selain itu, penumpang lainnya, yakni Ivon Injoroweri, Maria Injoroweri, Naftali Injoroweri, Ester, Ajay, Brando, Mei, Hendrik, Teri, serta Numberi yang bertindak sebagai motoris.

“Strategi pencarian terus diperluas guna mencakup area yang lebih luas mengikuti prediksi arah arus laut dan angin,” ujar Kundori.

Sementara itu, pencarian dimaksimalkan melalui udara dan air. Tim pencari SAR Biak, TNI-Polri, hingga unsur masyarakat diperkirakan berjumlah sekitar 185 personel.

Untuk pencarian dari udara, diterjunkan Helikopter Super Puma milik TNI AU yang menyisir area seluas 250 mil laut persegi. Adapun di permukaan laut, kekuatan yang dikerahkan meliputi KRI Panah-626 milik Guskamla Koarmada III Biak dan KN SAR Wibisana membantu kapal SAR hingga menjangkau 350 mil laut persegi.

Tim SAR Gabungan juga menyiagakan enam penyelam. Keenamnya terdiri dari empat penyelam Basarnas dan dua penyelam Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI AU.

Operasi masih dilakukan dengan menyisir zona-zona yang menurut perhitungan menjadi titik kemungkinan korban terbawa arus.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Cahyo Sukarnito menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memaksimalkan pencarian. Di sisi lain, pihaknya juga ikut memberikan imbauan kepada masyarakat terkait aktivitas di laut.

Jika berdasarkan peringatan yang dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Maritim Jayapura, pada 30-31 Desember 2025, gelombang setinggi 1,25 meter - 2,5 meter berpeluang terjadi di berbagai perairan Papua. Kawasan ini meliputi perairan utara Serui, perairan Jayapura, perairan Kepulauan Mapia, perairan Sarmi-Mamberamo, hingga perairan barat, timur dan utara Biak.

“Kami mengingatkan agar masyarakat selalu memperhatikan prakiraan cuaca dan mengutamakan keselamatan sebelum beraktivitas,” ujarnya.