Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menawarkan peluang investasi dan kerja sama dalam berbagai sektor kepada Kesultanan Brunei Darussalam saat kunjungannya di Indonesia.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko di Semarang, Selasa, mengatakan bahwa Gubernur Jateng telah bertemu dengan kerabat Kasultanan Brunei Darussalam.
Yakni, Pangiran Muda Abdul Qawi ibni Mohamed Bolkiah dan Tengku Amalin Aishah Putri binti Sultan Ismail Petra.
Ia juga ikut mendampingi Gubernur Jateng dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta pada Senin (29/12) malam.
Pertemuan tersebut untuk menjajaki peluang kerja sama dan menawarkan potensi investasi untuk berbagai bidang di Jateng, di antaranya pengembangan green energy, pengembangan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan pengembangan Pasar Agro Digital Modern Soropadan.
"Pertemuan itu untuk mengakrabkan hubungan antara Brunei Darussalam dengan Pemerintah Provinsi Jateng. Kami kemudian menyampaikan beberapa peluang investasi," katanya.
Ia menyampaikan bahwa pada bidang green energy dibahas mengenai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, saat di Malaysia.
Waktu itu ada satu nota kesepahaman yang ditandatangani dengan PT JPEN (Jateng Petro Energi), mengenai rencana pengembangan teknologi Solar PV (photovoltaic) pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Jateng.
Berikutnya adalah pengembangan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang yang diarahkan untuk mendorong pemanfaatan "green energy" dan "green industry".
Sedangkan untuk bidang pertanian, pihaknya menawarkan pengembangan Pasar Agro Digital Modern di Soropadan, dan menjadikan Jateng sebagai pusat benih nasional.
Ia mengatakan bahwa Pangiran Muda Abdul Qawi ibni Mohamed Bolkiah dan Tengku Amalin Aishah Putri binti Sultan Ismail Petra sudah mendengarkan semua tawaran dari Pemprov dan BUMD Jateng, serta memahami apa yang menjadi potensi Jateng.
"Mereka ingin melihat potensi itu di lapangan, maka mereka merencanakan untuk 'field trip' (kunjungan lapangan) mengenai potensi investasi dan pariwisata di Jateng. Diharapkan mereka bisa segera melihat potensi-potensi itu," katanya.
Baca juga: Investor Dubai bakal bangun pabrik urea di Jateng
Baca juga: Sebanyak 25 investor Malaysia berinvestasi di Jateng Rp6,9 triliun
Baca juga: Pemprov Jateng catat tren investasi Tiongkok terus meningkat
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jateng Sujarwanto Dwiatmoko di Semarang, Selasa, mengatakan bahwa Gubernur Jateng telah bertemu dengan kerabat Kasultanan Brunei Darussalam.
Yakni, Pangiran Muda Abdul Qawi ibni Mohamed Bolkiah dan Tengku Amalin Aishah Putri binti Sultan Ismail Petra.
Ia juga ikut mendampingi Gubernur Jateng dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta pada Senin (29/12) malam.
Pertemuan tersebut untuk menjajaki peluang kerja sama dan menawarkan potensi investasi untuk berbagai bidang di Jateng, di antaranya pengembangan green energy, pengembangan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), dan pengembangan Pasar Agro Digital Modern Soropadan.
"Pertemuan itu untuk mengakrabkan hubungan antara Brunei Darussalam dengan Pemerintah Provinsi Jateng. Kami kemudian menyampaikan beberapa peluang investasi," katanya.
Ia menyampaikan bahwa pada bidang green energy dibahas mengenai tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya, saat di Malaysia.
Waktu itu ada satu nota kesepahaman yang ditandatangani dengan PT JPEN (Jateng Petro Energi), mengenai rencana pengembangan teknologi Solar PV (photovoltaic) pada pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Jateng.
Berikutnya adalah pengembangan Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) Semarang yang diarahkan untuk mendorong pemanfaatan "green energy" dan "green industry".
Sedangkan untuk bidang pertanian, pihaknya menawarkan pengembangan Pasar Agro Digital Modern di Soropadan, dan menjadikan Jateng sebagai pusat benih nasional.
Ia mengatakan bahwa Pangiran Muda Abdul Qawi ibni Mohamed Bolkiah dan Tengku Amalin Aishah Putri binti Sultan Ismail Petra sudah mendengarkan semua tawaran dari Pemprov dan BUMD Jateng, serta memahami apa yang menjadi potensi Jateng.
"Mereka ingin melihat potensi itu di lapangan, maka mereka merencanakan untuk 'field trip' (kunjungan lapangan) mengenai potensi investasi dan pariwisata di Jateng. Diharapkan mereka bisa segera melihat potensi-potensi itu," katanya.
Baca juga: Investor Dubai bakal bangun pabrik urea di Jateng
Baca juga: Sebanyak 25 investor Malaysia berinvestasi di Jateng Rp6,9 triliun
Baca juga: Pemprov Jateng catat tren investasi Tiongkok terus meningkat





