jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Ta’mir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) meluncurkan program nasional bertajuk “Terima Kasih Muadzin”, sebuah inisiatif apresiasi bagi para muazin masjid dan musala di Indonesia.
Program ini menjadi bentuk penghormatan atas dedikasi muazin dalam menjaga syiar azan dan keberlangsungan ibadah berjemaah umat Islam.
BACA JUGA: LTM PBNU Dorong Digitalisasi Masjid Melalui Aplikasi SIMASNU
LTM PBNU menegaskan bahwa muazin memegang peran strategis dalam kehidupan kemasjidan. Tidak sekadar mengumandangkan panggilan salat, muazin turut menjaga ritme ibadah, disiplin waktu, serta suasana spiritual di tengah masyarakat.
Di tengah dinamika perubahan sosial dan gaya hidup modern, peran muazin dinilai kerap terpinggirkan. Padahal, suara azan merupakan pengingat spiritual sekaligus simbol kehadiran Islam di ruang publik. Karena itu, LTM PBNU memandang muadzin sebagai bagian inti dari ekosistem kemasjidan yang menjaga kesinambungan ibadah dari generasi ke generasi.
BACA JUGA: LTM PBNU Sayangkan Pernyataan Nusron, Nilai Ada Dendam Pribadi
Program "Terima Kasih Muadzin" membuka partisipasi nasional melalui tiga kategori utama, yakni Muadzin Terlama, Muadzin Tertua, dan Muadzin Termuda. Ketiga kategori ini dirancang untuk menjangkau lintas generasi muadzin di berbagai daerah.
LTM PBNU menilai pendekatan lintas generasi penting untuk menjaga kesinambungan peran muazin, sekaligus mendorong regenerasi muazin muda tanpa mengabaikan jasa dan keteladanan para muazin senior.
BACA JUGA: Gus Yahya Tegaskan Polemik PBNU Telah Berakhir
Program ini menempatkan apresiasi sebagai bagian dari pembinaan, bukan semata kompetisi.
Panitia akan memilih 500 muazin terbaik untuk menerima uang pembinaan sebagai bentuk dukungan dan penghargaan.
Selain itu, satu peserta terpilih akan mendapatkan hadiah utama berupa umrah sebagai Muazin Terfavorit. LTM PBNU memaknai hadiah tersebut sebagai simbol penghormatan atas dedikasi, keistiqamahan, dan pengabdian muazin dalam menjaga syiar Islam.
Melalui program ini, LTM PBNU berharap tumbuh motivasi dan rasa bangga dalam menjalankan amanah sebagai muazin.
Pendaftaran dan pengumpulan berkas peserta dibuka pada 26 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Tahap penilaian akan dilaksanakan pada 5–10 Januari 2026, dengan pengumuman hasil pada 11 Januari 2026.
Adapun persyaratan administrasi yang wajib dilengkapi peserta meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat rekomendasi dari struktur NU setempat, Surat keterangan dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM), dan video azan terbaik berdurasi maksimal satu menit.
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui tautan: https://bit.ly/muadzinltm.
LTM PBNU berharap program Terima Kasih Muadzin dapat memperkuat peran masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan pembinaan umat.
LTM PBNU menekankan bahwa masjid akan terus hidup melalui manusia-manusia yang mengabdikannya dengan keikhlasan.
Melalui apresiasi ini, LTM PBNU ingin memuliakan muazin sebagai penjaga waktu salat dan penjaga syiar Islam. LTM PBNU juga mengajak seluruh pengurus masjid, jaringan NU, dan warga Nahdliyin untuk menyebarluaskan informasi program ini agar dapat menjangkau muazin hingga ke daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Keji Bripda Seili Sebelum Membunuh Mahasiswi ULM
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti



