GenPI.co - Jepang meningkatkan manuver ekonomi untuk memperkuat posisinya di Asia Tengah.
Dalam pernyataan bersama Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan, Jepang menetapkan target proyek bisnis baru senilai 3 triliun yen dalam lima tahun ke depan.
Sejalan dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa, Jepang tertarik pada potensi besar sumber daya alam di Asia Tengah yang sebagian besar masih belum tergarap.
Jepang juga berupaya mendiversifikasi pasokan logam tanah jarang dan mengurangi ketergantungan pada China.
"Asia Tengah, yang dianugerahi sumber daya alam dan energi melimpah, perlu memperluas akses ke pasar internasional," demikian isi pernyataan bersama tersebut, dilansir AFP, Senin (29/12).
Para pemimpin sepakat mendorong kerja sama untuk memperkuat rantai pasokan mineral penting dan mengejar pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan upaya dekarbonisasi.
Mereka juga menyetujui perluasan kerja sama terkait Rute Transportasi Internasional Trans-Kaspia, jalur logistik yang menghubungkan Asia Tengah dengan Eropa tanpa melalui Rusia.
Selain itu, kesepakatan juga mencakup pengembangan kecerdasan buatan yang aman, terjamin, dan bisa dipercaya.
Menurut pakar politik dari Universitas Hokkaido Tomohiko Uyama, pertemuan ini menjadi momen penting bagi Jepang untuk meningkatkan kehadirannya di Asia Tengah.
"Isu sumber daya alam makin menonjol, terutama setelah China memperketat kendali ekspor logam tanah jarang tahun ini," ujarnya.
Kawasan ini memiliki kekayaan sumber daya signifikan, mulai dari uranium di Kazakhstan, emas di Uzbekistan, gas di Turkmenistan, hingga deposit mineral baru di Kyrgyzstan dan Tajikistan. (*)
Heboh..! Coba simak video ini:





