Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 8.646,94 pada perdagangan terakhir 2025, Selasa (30/10/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,03% ke level 8.646,94. IHSG dibuka di level 8.627,40 pada perdagangan hari ini.
IHSG berada di level terendah 8.584,86 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di level 8.663,67.
IHSG ditutup dengan nilai transaksi yang diperdagangkan mencapai Rp20,39 triliun, volume transaksi 37,09 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 2,57 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp15.848 triliun.
Pada perdagangan hari ini, sebanyak 364 saham menguat, 334 saham melemah, dan 260 saham tak beranjak atau stagnan.
Deretan saham dengan nilai transaksi tinggi mencatatkan penguatan harga pada perdagangan hari ini. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) misalnya menguat 0,62% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menguat 0,49%.
Saham lainnya PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) menguat 11,21% dan PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) menguat 4,58%.
Adapun, IHSG pada keseluruhan 2025 berkinerja kinclong, menguat 22,13% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD). IHSG pada tahun ini pun mencatatkan ragam rekor baru.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menuturkan catatan rekor harga tertinggi sepanjang sejarah (all time high/ATH) BEI tercapai pada 8 Desember 2025 di level 8.711. Iman juga mengatakan kapitalisasi pasar BEI juga telah menembus Rp16.000 triliun.
“Setahun ini 24 kali all time high. Jadi pencapaian ini tidak saja merupakan kerja dari OJK, SRO, dan Bursa, tapi sumbangsih kita semua, termasuk stakeholders pasar modal,” ujar Iman dalam konferensi pers akhir tahun pasar modal, di Jakarta, Selasa (30/12/2025).
Namun, IHSG gagal menyentuh level 9.000 yang digadang-gadang akan tercapai. Sebelumnya, Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa optimistis IHSG dapat menembus level 9.000 hingga akhir kuartal IV/2025.
Dia mengatakan fundamental IHSG masih kuat untuk saat ini. Indeks komposit juga masih bertengger di rata-rata harga psikologis 8.000.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.




