JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah dinamika kehidupan yang terus bergerak, Bahasa Indonesia menyimpan peribahasa yang lahir dari kearifan lokal. Salah satunya adalah peribahasa “Biduk lalu kiambang bertaut”. Sebuah ungkapan sederhana yang sarat makna tentang kehidupan.
Lalu, apa arti peribahasa ini?
Pernah melihat air sungai yang kembali tenang setelah dilewati perahu?
Tumbuhan kiambang, atau Salvinia molesta, tumbuhan gulma perairan yang semula terbelah, perlahan kembali menyatu. Gambaran ini, melahirkan peribahasa “Biduk lalu kiambang bertaut”.
Lalu, apa makna dari peribahasa ini?
Ternyata warga masih tidak familiar ya dengan biduk lalu kiambang bertaut.
Kini kita tahu, peribahasa biduk lalu kiambang bertaut bermakna lekas berbaik atau berkumpul kembali, jika terjadi perselisihan atau pertengkaran.
Peribahasa biduk lalu kiambang bertaut telah memperkaya pengetahuan berbahasa Indonesia kita.
Tetaplah berbahasa Indonesia.
Baca Juga: BMKG: Bibit Siklon 93S Intai Selatan Banten, 6 Provinsi Masuk Status Siaga pada Selasa 23 Desember
#bahasaindonesia #peribahasa #edukasi
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV
- selasa bahasa
- peribahasa
- bidak lalu kiambang bertaut
- bahasa indonesia
- makna peribahasa
- edukasi




