Oleh: A. Nadia Amalina
(Pelajar)
Kalau kamu mengira ruang angkasa itu kosong dan membosankan, coba lirik wilayah di antara Mars dan Yupiter. Di sana ada “keramaian” kosmik berupa miliaran bongkahan batu yang melayang mengelilingi Matahari.
Bongkahan ini disebut asteroid. Namanya berarti “mirip bintang”, karena dari Bumi asteroid tampak seperti titik cahaya kecil yang berkedip di langit malam. Jumlahnya sangat banyak—sekitar 20.000 sudah berhasil dikenali, dan sisanya masih setia bersembunyi di luar sana.
Ukuran asteroid pun nggak main-main. Ada yang kecilnya cuma sebesar rumah, tapi ada juga yang raksasa. Asteroid terbesar yang pernah ditemukan adalah Ceres, dengan diameter sekitar 940 kilometer, hampir sepanjang Pulau Jawa. Karena ukurannya yang jumbo, Ceres dijuluki planet katai. Selain Ceres, ada Vesta, Ida, Gaspra, dan Eros-asteroid-asteroid dengan bentuk unik, tidak bulat sempurna, dan permukaannya penuh bekas “luka” berupa kawah akibat tabrakan sejak miliaran tahun lalu.
Sebagian besar asteroid tinggal di kawasan yang disebut sabuk asteroid, tepat di antara Mars dan Yupiter. Wilayah ini seperti pembatas alami antara planet-planet batu di bagian dalam tata surya dan planet-planet gas raksasa di bagian luar.
Meski sering digambarkan padat, jarak antar asteroid sebenarnya sangat jauh. Jadi, mereka tidak saling bertabrakan seperti di film-film luar angkasa.
Namun, asteroid tidak selalu patuh pada jalurnya. Gravitasi planet raksasa bisa “menarik” asteroid keluar dari orbitnya. Ada yang berubah arah, ada pula yang tertangkap dan menjadi bulan sebuah planet. Bahkan, para ilmuwan percaya bahwa Phobos dan Deimos, dua bulan Mars, dulunya adalah asteroid yang lewat terlalu dekat.
Asteroid juga punya peran besar dalam sejarah Bumi. Salah satu teori menyebutkan bahwa kepunahan dinosaurus 65 juta tahun lalu terjadi akibat tumbukan asteroid.
Karena itulah, para astronom terus memantau asteroid yang mendekati Bumi, yang dikenal sebagai Near-Earth Asteroid atau NEA.
Dengan teleskop dan wahana antariksa, manusia berusaha mengenal asteroid lebih dekat, bukan hanya untuk ilmu pengetahuan, tetapi juga demi keselamatan planet kita.
Dari kejauhan, asteroid mungkin hanya terlihat seperti batu kecil di angkasa. Namun sebenarnya, mereka menyimpan cerita panjang tentang awal tata surya dan menjadi pengingat bahwa alam semesta selalu penuh kejutan. (*)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5457680/original/088321900_1767015163-20251229IQ_Persija_vs_Bhayankara_FC-4.jpg)


