jpnn.com - PANGANDARAN - Dua orang atlet terjun payung asal Kabupaten Bandung meninggal dunia seusai terbawa angin saat menjalani latihan di wilayah Perairan Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, pada Selasa (30/12/2025).
Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan mengatakan, insiden maut itu berawal saat kegiatan latihan terjun payung menggunakan pesawat latih Cessna 185 PK-SRC milik Fly School Ganesha.
BACA JUGA: Kronologis 2 Penerjun Payung Tewas di Perairan Pangandaran
Pesawat lepas landas dari Bandara Nusawiru pada pukul 10.15 WIB dengan membawa lima penerjun payung.
Namun, di ketinggian sekitar 10.000 kaki, arah angin mendadak berubah.
BACA JUGA: Mengasah Kemampuan Tempur, Batalyon Komando 464 Kopasgat Latihan Terjun Payung
Kondisi itu membuat para penerjun kehilangan kendali dan melenceng dari titik pendaratan.
“Akibat kejadian tersebut, dua atlet lainnya jatuh ke perairan laut, sementara tiga atlet berhasil melakukan pendaratan darurat di Pantai Bojongsalawe dalam kondisi selamat,” kata Andri dalam keterangannya.
BACA JUGA: Wisatawan Asal Tasik Tewas seetela Meloncat dari Bangkai Kapal Viking Pangandaran
Andri menjelaskan, saat kejadian satu korban jatuh ke laut dan ditemukan meninggal dunia tak lama pascainsiden.
Satu lainnya sempat dilakukan pencarian dan dinyatakan tewas di tempat.
"Identitas korban meninggal dunia masing-masing bernama Rusli dan Widiasih, keduanya merupakan atlet terjun payung asal Kabupaten Bandung," ungkapnya.
Sementara tiga atlet yang selamat masing-masing beridentitas Khudlori, Muhammad Almuthofa, dan Karni.
Ketiganya sudah mendapat perawatan medis.
Tim gabungan dari Polres Pangandaran, Basarnas, Sat Polairud, TNI AL, dan instansi terkait terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi.
Tim gabungan juga telah melakukan penyisiran di wilayah pesisir Cijulang dan tidak ditemukan korban lainnya.
Sementara itu, kegiatan latihan terjun payung dihentikan sementara untuk kepentingan penyelidikan.
"Kegiatan dihentikan sementara, sampai ada pemberitahuan lebih lanjut," tuturnya.
Dia mengimbau penyelenggara kegiatan olahraga udara agar memperhatikan faktor cuaca dan keselamatan sebelum kegiatan dilaksanakan. (mcr27/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fphoto%2Fori%2F2022%2F11%2F24%2Fc168926b-19cb-4fa7-b4e8-86ed70af58cd.jpg)

