Kremlin Sebut Serangan Drone ke Rumah Putin Ganggu Perundingan Rusia–Ukraina

metrotvnews.com
3 jam lalu
Cover Berita

Moskow: Rusia menyatakan akan memperkeras posisinya dalam setiap kemungkinan perundingan damai dengan Ukraina, setelah menuding Kyiv melakukan serangan drone terhadap kediaman Presiden Vladimir Putin di wilayah Novgorod.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan serangan tersebut, yang diklaim berhasil digagalkan oleh sistem pertahanan udara Rusia, merupakan tindakan teror yang bertujuan menggagalkan proses negosiasi untuk mengakhiri perang.

“Serangan teroris ini ditujukan untuk meruntuhkan proses perundingan,” kata Peskov kepada wartawan, dikutip dari The Telegraph, Selasa, 30 Desember 2025.

Ia menegaskan bahwa dampak insiden tersebut akan berpengaruh langsung terhadap sikap Moskow dalam diplomasi. “Konsekuensi diplomatiknya adalah memperkeras posisi negosiasi Federasi Rusia,” ujar Peskov.

Peskov menambahkan bahwa militer Rusia mengetahui bagaimana dan kapan akan merespons insiden tersebut, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut. Ia juga menyoroti bantahan Ukraina atas tuduhan tersebut, seraya menuding sejumlah media Barat ikut menyebarkan narasi Kyiv.

“Kami melihat Zelensky sendiri mencoba menyangkal hal ini, dan banyak media Barat, yang bermain bersama rezim Kyiv, mulai menyebarkan tema bahwa ini tidak pernah terjadi,” ujarnya. “Itu pernyataan yang sepenuhnya tidak masuk akal.”

Peskov menolak mengungkap keberadaan Presiden Putin saat dugaan serangan terjadi, dengan alasan informasi tersebut tidak dapat dipublikasikan dalam situasi keamanan saat ini. Saat ditanya mengenai bukti fisik serangan drone, ia menyatakan hal tersebut merupakan kewenangan Kementerian Pertahanan Rusia.

Sementara itu, Ukraina membantah keras tuduhan tersebut. Presiden Volodymyr Zelenskyy menyebut klaim Moskow sebagai “putaran kebohongan lainnya” yang bertujuan membenarkan serangan lanjutan terhadap Ukraina dan memperpanjang perang.

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha juga mendesak negara-negara lain agar tidak merespons laporan Rusia yang ia sebut palsu dan merusak proses perdamaian.

“Hampir satu hari berlalu, dan Rusia masih belum memberikan bukti masuk akal atas tuduhannya mengenai dugaan ‘serangan terhadap kediaman Putin’. Dan mereka tidak akan memberikannya, karena memang tidak ada. Serangan seperti itu tidak pernah terjadi,” tulis Sybiha dalam unggahan di platform X.

Tuduhan dan bantahan ini muncul di tengah upaya diplomatik internasional untuk membuka kembali jalur perundingan antara Moskow dan Kyiv, yang sejauh ini masih menghadapi kebuntuan.

Baca juga:  Dugaan Serangan Drone ke Rumah Putin Picu Reaksi Keras Trump


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kapuspen TNI Resmi Berganti, Kini Dijabat Brigjen Aulia Dwi Nasrullah
• 2 jam lalukompas.com
thumb
Lalu Lintas Tol Gempol-Pasuruan Meningkat 14,88 Persen Selama Libur Natal 2025
• 2 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
Rumah Baru untuk Si Kecil
• 3 jam lalukumparan.com
thumb
Dukung Pemulihan Korban Bencana, BCA Sediakan Bantuan hingga Bangun Fasilitas Air Bersih
• 1 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Gerindra Dukung Pilkada Melalui DPRD, Ongkos Politik Disorot
• 23 jam lalugenpi.co
Berhasil disimpan.