jpnn.com, JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pemulihan pascabencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang. Melalui sinergi antar BUMN, ADHI kini tengah mempercepat pembangunan Hunian Sementara (Huntara) guna memastikan warga terdampak segera mendapatkan tempat tinggal yang layak.
Pelaksanaan program ini ditinjau langsung oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, dalam kunjungan lapangan pada Senin, 29 Desember.
BACA JUGA: Pramono Beri Tenggat Adhi Karya untuk Bongkar Tiang Monorel pada Januari
Kunjungan tersebut bertujuan memastikan proyek berjalan sesuai target waktu dengan standar kualitas yang terjaga.
"Pembangunan Huntara ini merupakan inisiasi Danantara melalui kolaborasi strategis yang melibatkan Himbara, PTPN, dan BUMN Karya," kata Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Moeharmein Zein Chaniago, Selasa (30/12).
BACA JUGA: Ultimatum Pramono Anung ke Adhi Karya soal Pembongkaran Tiang Monorel Mangkrak
Sinergi terpadu ini difokuskan untuk membantu masyarakat kembali memiliki tempat tinggal selama masa pemulihan sosial dan ekonomi.
Moeharmein menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya mengejar kecepatan, tetapi juga kenyamanan penghuni.
BACA JUGA: Adhi Karya Masih Mengkaji Pembongkaran Tiang Monorel yang Mangkrak
“Progres pembangunan Huntara terus kami dorong agar bisa segera ditempati. Kami berkomitmen menyelesaikan pekerjaan ini secara tepat waktu dengan tetap mengutamakan keselamatan, kualitas, serta fungsi hunian yang memberikan rasa aman bagi masyarakat,” ujarnya.
ADHI merancang kawasan Huntara secara fungsional untuk mendukung aktivitas harian warga. Selain unit hunian, kawasan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, di antaranya fasum, sanitasi, tempat ibadah dan ruang bermain anak.
Langkah ini diambil untuk mempercepat proses pemulihan trauma sosial, terutama bagi anak-anak dan keluarga yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir.
Selain Huntara, ADHI telah menyelesaikan sejumlah infrastruktur krusial pascabanjir di wilayah Aceh, antara lain Jembatan Darurat Krueng Tingkeum yang kini telah beroperasi dan dapat dilalui masyarakat untuk mobilitas ekonomi.
Juga sanitasi dan pengelolaan sampah, rehabilitasi instalasi air, dan pembersihan lumpur. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad




