Penggunaan cairan tubeless dianggap sebagai solusi karena dinilai mampu mengurangi risiko ban bocor saat perjalanan, sekaligus menghemat waktu dan biaya perbaikan.
Apa Itu Cairan Tubeless Anti Bocor?
Cairan tubeless anti bocor merupakan cairan khusus yang dirancang untuk mencegah sekaligus menutup kebocoran kecil pada ban tubeless. Umumnya, cairan ini dimasukkan ke dalam ban melalui pentil dan bekerja secara otomatis ketika ban tertusuk benda tajam, seperti paku.
Bahan cairan anti bocor biasanya berbasis lateks atau senyawa kimia tertentu yang dapat mengisi dan menutup celah pada ban saat terjadi kebocoran.
Baca juga:
4 Rekomendasi Merek Ban Motor yang Anti Licin saat Hujan Cara Kerja Cairan Tubeless Anti Bocor
Secara umum, cara kerja cairan tubeless anti bocor terbilang sederhana. Cairan dimasukkan ke dalam ban dan akan menyebar merata mengikuti perputaran roda. Ketika ban tertusuk benda tajam, cairan langsung mengalir ke titik kebocoran dan menutup lubang tersebut.
Material cairan akan mengering dan membentuk lapisan penutup, sehingga udara di dalam ban tidak keluar. Selain itu, cairan juga memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap kebocoran kecil lainnya selama masa pemakaian ban.
Risiko dan Efek Samping
Meski menawarkan kepraktisan, penggunaan cairan tubeless anti bocor tetap memiliki sejumlah risiko yang perlu menjadi pertimbangan.
Pertama, potensi kerusakan velg. Kandungan kimia dalam cairan anti bocor dapat memicu korosi pada bagian dalam velg, terutama jika residu cairan tidak dibersihkan dengan baik dalam jangka panjang.
Kedua, bisa berdampak pada penurunan kinerja ban. Sisa cairan yang menggumpal di dalam ban dapat menyebabkan ketidakseimbangan roda. Kondisi ini berisiko mengganggu kestabilan kendaraan saat melaju.
Ketiga, bertambahnya bobot ban. Cairan anti bocor menambah berat ban meski dalam jumlah kecil. Namun, dalam jangka panjang, hal ini bisa berdampak pada efisiensi bahan bakar serta mempercepat keausan komponen suspensi.
Keempat, kesulitan perbaikan saat kerusakan besar. Jika ban mengalami kerusakan serius, sisa cairan di dalam ban justru dapat menyulitkan proses penambalan manual dan berpotensi merusak peralatan bengkel.
Kelima, perubahan tekanan angin. Distribusi cairan yang tidak merata dapat memengaruhi tekanan angin ban, sehingga pengendara perlu lebih rutin melakukan pengecekan.
Cairan tubeless anti bocor memang dapat menjadi solusi praktis untuk mencegah kebocoran mendadak saat berkendara. Namun, penggunaannya tetap perlu disertai pemahaman akan risiko yang mungkin timbul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)




